Genjatan Senjata 3 Hari yang Disepakati Taliban-Afghanistan untuk Hormati Idul Fitri Mulai Berlaku
Genjatan senjata selama tiga hari untuk menghormati perayaan Idul Fitri 2021, yang disepakati Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai berlaku.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Kekerasan telah mengguncang beberapa provinsi dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Selasa (11/5/2021), militan Taliban merebut distrik Nerkh, yang terletak di provinsi Wardak sekitar 40 kilometer dari Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Sementara itu, hashtag “AfghanWantPermanentCeasefire” menjadi tren di Afghanistan di Facebook dan Twitter menjelang Idul Fitri.
Baca juga: Taliban Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari untuk Hormati Idul Fitri
Baca juga: Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tren media sosial adalah "hal yang emosional" dan bahwa kelompok tersebut "menghormati" emosi tersebut.
"Tapi gencatan senjata adalah sesuatu yang lebih besar dari emosi, ini terkait dengan masalah yang lebih besar di negara kita," katanya.
Mujahid juga menambahkan bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai tujuan kelompok tersebut untuk memulihkan pemerintahan Islam tercapai.
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) mengatakan akan terus mendukung Afghanistan.
“Izinkan saya meyakinkan Anda bahwa kami tidak memiliki rencana untuk pergi ke mana pun. Kami berniat untuk tetap berada di jalur dan bekerja dengan kalian semua,” kata ketua UNAMA, Deborah Lyons, dalam sebuah pernyataan untuk menandai Idul Fitri.
Berita lain terkait Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)