Cerita Warga Gaza di Tengah Serangan Israel: Kami Menjalani Malam Mengerikan Setiap Hari, Kami Takut
Seorang warga Gaza menuturkan bagaimana kehidupannya dan warga lainnya di tengah serangan Israel.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Serangan ini juga meratakan gedung bertingkat yang menampung kantor organisasi media, termasuk Al Jazeera.
Baca juga: Serangan Jet Tempur Israel Hancurkan 4 Kantor Bank di Gaza
Baca juga: Korban Tewas Akibat Serangan Brutal Israel di Gaza Melonjak Jadi 126 Orang, 31 Diantaranya Anak-anak
Sementara itu, warga Palestina pada Sabtu berkumpul di beberapa bagian Tepi Barat untuk memprotes pendudukan Israel yang terus berlanjut dan pemboman yang sedang berlangsung di Gaza.
Sejak Senin, setidaknya 140 warga Palestina, termasuk 39 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza, sedangkan 950 lainnya terluka.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, 13 warga Palestina tewas akibat serangan pasukan Israel.
Sedikitnya sembilan orang di Israel juga tewas, dengan satu kematian baru dilaporkan pada Sabtu di Ramat Gan.
Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel.
Karena itu, mereka menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur daerah bagian (kantong) itu.
Ketika kekerasan meningkat, krisis kemanusiaan semakin memburuk dengan ribuan keluarga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara.
Mereka berupaya menghindari tembakan artileri Israel.
PBB mengatakan, sekitar 10 ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.
Serangan Udara Israel Menghancurkan Kantor Berita
Baca juga: Tentara Israel Makin Brutal, 10.000 Warga Palestina Tinggalkan Rumah di Gaza
Baca juga: Warga di Jalur Gaza Ketakutan, Jet Tempur Israel Lalu Lalang, Kerap Terdengar Ledakan Bom
Masih mengutip Al Jazeera, Israel telah meratakan sebuah gedung tinggi yang menampung kantor media di Gaza, termasuk Al Jazeera dan The Associated Press.
Terkait hal ini, Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera mengabarkan soal penghancuran perumahan.
"Aku telah bekerja di sini selama 11 tahun. Aku meliput banyak acara dari gedung ini, kami telah menjalani kehidupan pribadi profesional, serta pengalaman (di sini)."