Di Tengah Konflik Israel Palestina, Muncul Desas-desus Iran Bantu Hamas Kembangkan Rudal Mematikan
Komandan senior kelompok Hamas diduga lakukan kunjungan rutin ke Iran. Mereka ikut pelatihan dalam produksi dan pengoperasian sistem senjata canggih.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah konflik Palestina dan Israel muncul desas-desus Iran membantu Hamas dalam pengembangan rudal mematikan.
Pengembangan rudal disebut-sebut untuk menyerang sasaran jarak jauh ke Israel.
Menurut pejabat intelijen Barat, Iran telah memainkan peran kunci dalam konflik Palestina dan Israel dengan membantu mengembangkan senjata Hamas, kelompok militan Palestina.
Para pejabat percaya bahwa bantuan teknologi Iran telah menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan senjata Hamas untuk menyerang sasaran yang berjarak jauh ke wilayah Israel.
Senjata Hamas tersebut diperkirakan dibuat di Gaza dengan rancangan Iran, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Cerita Korban Serangan Israel di Jalur Gaza, Anak-anak Teriak dan Menangis, Momen Itu Mengerikan
Hamas secara historis mengandalkan roket Qassam jarak pendek, yang memiliki jangkauan sekitar 6 mil (9,6 km) untuk menyerang Israel.
Namun dalam serangan ke Israel terbaru, Hamas telah menggunakan roket jarak menengah dengan jangkauan 25 mil, serta roket M-75 dan J-80 dengan jangkauan yang lebih jauh, yaitu antara 50-60 mil (80,5 km - 96,5 km).
Komandan senior dari kelompok Hamas diyakini telah melakukan kunjungan rutin ke Iran, di mana mereka telah menjalani pelatihan dalam produksi dan pengoperasian sistem senjata canggih.
Kunjungan tersebut diyakini juga meliputi pemeriksaan fasilitas produksi roket yang dikendalikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel, Agresi Harus Dihentikan
Berita tentang bantuan Iran untuk senjata Hamas muncul hanya sehari, setelah pasukan Israel mengubur hidup-hidup pasukan militan Palestina tersebut, dengan menipu mereka menuju lokasi bawah tanah. Kemudian, membombardir jaringan terowongan itu.
Israel men-tweet melalui akun Israel Defense Forces (IDF) bahwa serangan di Jalur Gaza sedang berlangsung.
Pasukan Hamas buru-buru untuk mengambil senjata tersembunyi untuk mempersiapkan serangan pasukan Israel berdasarkan petunjuk tweet tersebut.
Namun, tweet tersebut ternyata palsu. Seketika serangan udara diluncurkan menghancurkan bungker dengan 150 target.
Laporan The Hamas Metro, puluhan orang diyakini tewas ketika terowongan itu diserang dengan 450 rudal dalam 40 menit dan lebih dari 160 pesawat memimpin penyerangan. Petinggi pasukan Israel lalu, mengumumkan operasi "kompleks" telah berhasil.