Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Festival Fushiki Hikiyama Hanayama Jepang Digiring Kembali di Takaoka Setelah 2 Tahun Diliburkan

Fushiki Hikiyama merupakan festival musim semi tahunan di distrik Fushiki di Kota Takaoka, Toyama, yang dikenal sebagai "Kenkayama".

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Festival Fushiki Hikiyama Hanayama Jepang Digiring Kembali di Takaoka Setelah 2 Tahun Diliburkan
Foto Hokkoku Shimbun
Hiasan pada Festival Fushiki Hikiyama Hanayama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Fushiki Honmachi dan Pusat Komunitas Fushiki mulai menyalakan kembali lampu-lampunya, Jumat (14/5/2021) malam untuk Festival Fushiki Hikiyama (properti budaya rakyat Jepang yang tak berwujud yang telah ditunjuk kota).

Fushiki Hikiyama merupakan festival musim semi tahunan di distrik Fushiki di Kota Takaoka, Toyama, yang dikenal sebagai "Kenkayama".

Festival ini diadakan di Yamakura. Penduduk setempat melihat Hanayama yang diterangi dari dalam gudang gunung dan memperdalam emosi mereka di festival yang akan dibuat hari ini, Sabtu (15/5/2021).

Hanayama adalah kendaraan hias Hikiyama seperti rumah-rumahan, sebuah kios festival berjalan (beroda) yang dihiasi dengan bunga dan hiasan lainnya.

Diadakan untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir sambil mengambil tindakan antisipasi melawan virus corona.

Hiasan pada Festival Fushiki Hikiyama Hanayama.
Hiasan pada Festival Fushiki Hikiyama Hanayama. (Foto Hokkoku Shimbun)

Di Yamakura Fushiki Honmachi, kendaraan hias Jushichikencho dipamerkan di Kota Minato, Kota Ishizaka, Kota Horo, Bekas Honmachi, Uemachi, Bekas Nakamachi, dan Pusat Komunitas Fushiki Yamakura.

Berita Rekomendasi

Yuichi Shiotani, Ketua Komite Eksekutif Festival, Wali Kota Masaki Takahashi, dan Katsuya Ishisu.

Hayashi dari Minato-cho memainkan Hikiyama Hayashi dengan seruling dan drum.

Penduduk lokal yang mengunjungi tempat tersebut mendisinfeksi dan mengukur suhunya, dan pipa kursi di tempat tersebut dipisahkan sekitar 1 meter sebagai social distancing.

Pada siang hari, ritual Shinto membuka penginapan gunung di mana Tujuh Dewa Keberuntungan ditempatkan di Kamukura dan di masing-masing kota diabadikan, dan Sadahide Ozaki, pendeta Kuil Fushiki, berdoa untuk keselamatan masyarakat.

Baca juga: PM Jepang Minta Upah Minimum Pekerja Dinaikkan Rata-rata Rp 130.000 Per Jam

Pada tanggal 15 Mei ini tidak akan ada penonton kecuali warga sekitar.

Tujuh mobil Hanayama akan berpatroli di area tersebut dengan waktu keberangkatan untuk menghindari kerumunan peserta.

"Katcha" yang terkenal, yaitu kegiatan saat lentera beradu satu sama lain di malam hari, akan dibatalkan.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas