Menlu AS: Palestina dan Israel Punya Hak Atas Kebebasan, Martabat, Keamanan, dan Kemakmuran Setara
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapatkan sorotan terkait sikapnya yang mendukung aksi Israel di Gaza.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapatkan sorotan terkait sikapnya yang mendukung aksi Israel di Gaza dengan klaim bahwa negeri zionis itu sedang membela diri dari serangan Hamas.
Lalu bagaimana dengan agenda Hak Asasi Manusia (HAM) yang selama ini digaungkan Joe Biden melalui Partai Demokrat yang menaunginya?
Perlu diketahui, pemerintahan Joe Biden memang baru berlangsung beberapa bulan.
Namun tantangan demi tantangan pun bermunculan.
Satu di antaranya adalah upaya yang ia lakukan untuk menerapkan kebijakan luar negeri berbasis nilai terhadap realitas di lapangan di Israel, Gaza, dan Tepi Barat.
Baca juga: Bela Israel, Sikap Presiden AS Joe Biden Soal Isu HAM di Gaza Kini Dipertanyakan ?
Dikutip dari laman BBC, Senin (17/5/2021), dalam pernyataan yang disampaikan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken telah menyatakan bahwa Palestina dan Israel 'memiliki hak atas kebebasan, martabat, keamanan dan kemakmuran yang setara'.
Sementara itu, Khaled El Gindy dari Brookings Institute menyebut 'rumus' itu sebagai hal yang 'kabur dan membingungkan'.
Di sisi lain, anggota sayap kiri Partai Demokrat semakin vokal dalam mengkritik apa yang dilihat sebagai asimetri mencolok dalam pelaksanaan keempat nilai tersebut.
Baca juga: PKS Bakal Kirim Surat Terbuka ke Presiden AS Joe Biden
Saat ini belum jelas terkait dampak politik seperti apa yang akan ditimbulkan dari pernyataan Blinken.
Para pembuat Undang-undang (UU) yang menentang sikap tradisional Demokrat pro-Israel pun mungkin memilih untuk tidak berdebat dengan Biden karena ia telah memperjuangkan stabilitas ekonomi dan iklim secara global.
Namun demikian, mereka tetap berupaya mendorong penerapan standar universal terkait HAM dan hukum internasional untuk perlakuan terhadap warga Palestina.
Dalam pidato di DPR AS pada hari Kamis lalu, beberapa politisi pun 'membingkainya' sebagai masalah keadilan rasial.
Baca juga: Joe Biden Telepon Presiden Mahmoud Abbas, Menentang Penggusuran Warga Palestina
Ayanna Pressley, legislator berkulit hitam dari Massachusetts mengatakan bahwa dirinya tidak asing dengan kebrutalan polisi dan tindakan kekerasan yang 'direstui negara'.
Sedangkan mantan Duta Besar AS untuk Israel, Daniel Kurtzer mengatakan bahwa pemerintahan Biden berharap agar konflik antara Israel dan Hamas segera berakhir, sehingga situasi di Yerusalem kembali normal.
"Apa yang diinginkan pemerintahan Biden adalah untuk melihat putaran pertempuran Israel-Hamas saat ini akan segera berakhir, situasi di Yerusalem beralih ke apapun yang anda anggap normal dan kemudian mereka dapat kembali fokus pada hal-hal lain," kata Kurtzer.
Namun teriakan 'Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian' menjadi salah satu seruan pada aksi protes anti-rasis di AS.
Teriakan ini terdengar berasal dari aksi demonstrasi pro Palestina yang diadakan di depan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS pada pekan lalu.