PM Jepang Anggap Hikikomori Lebih dari 1 Juta Orang Masalah Serius
Lebih dari satu juta orang di Jepang Hikikomori dan itu adalah masalah sangat serius, menurut PM Jepang Yoshihide Suga Rabu ini (19/5/2021).
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Lebih dari satu juta orang di Jepang Hikikomori dan itu adalah masalah sangat serius, menurut PM Jepang Yoshihide Suga Rabu ini (19/5/2021).
"Hal ini adalah masalah sosial yang sangat serius dan saya ingin mengadakan pertemuan lintas kementerian. Saya ingin bekerja dengan pemerintah daerah dan para ahli sebagai pemerintah secara keseluruhan menangani masalah Hikikomori," papar PM Suga Rabu (19/5/2021).
Arti harfiah Hikikomori adalah menarik diri, mengurung diri adalah istilah Jepang untuk fenomena di kalangan remaja atau dewasa muda di Jepang yang menarik diri dan mengurung diri dari kehidupan sosial. Istilah hikikomori merujuk kepada fenomena sosial secara umum sekaligus sebutan untuk orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok sosial ini.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, definisi Hikikomori adalah orang yang menolak untuk ke luar dari rumah, dan mengisolasi diri mereka dari masyarakat dengan terus menerus berada di dalam rumah untuk satu periode yang melebihi enam bulan.
Menurut psikiater Tamaki Saitō, Hikikomori adalah "Sebuah keadaan yang menjadi masalah pada usia 20-an akhir, berupa mengurung diri sendiri di dalam rumah sendiri dan tidak ikut serta di dalam masyarakat selama enam bulan atau lebih, tetapi perilaku tersebut tampaknya tidak berasal dari masalah psikologis lainnya sebagai sumber utama."
Mengenai dukungan untuk apa yang disebut orang "Hikikomori", Perdana Menteri Suga, menanggapi usulan dari Partai Demokrat Liberal, mengadakan pertemuan lintas kementerian dan menyatakan niatnya untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan para ahli.
Untuk mendukung lebih dari 1 juta orang "Hikikomori" di seluruh negeri, tim kerja Partai Demokrat Liberal mengumpulkan rekomendasi kepada pemerintah, dan Shimomura, ketua investigasi politik, mengunjungi Kantor Perdana Menteri dan menemui Perdana Menteri Suga.
Proposal tersebut menyerukan untuk melakukan survei pencarian fakta nasional, memberlakukan undang-undang dasar untuk mempromosikan tindakan pencegahan, dan mengadakan pertemuan lintas kementerian untuk memahami dukungan yang dicari individu dan keluarga mereka.
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Hiroshi Hase, yang memimpin tim kerja, mengatakan kepada wartawan, "Saya ingin bekerja sama dengan pemerintah agar masalah sosial ini tersolusikan dengan baik dalam kerjasama antar lembaga pemerintahan.".
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.