Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Surati Jokowi Minta Indonesia Galang Dukungan Lawan Israel

Berikut profil dan fakta seputar Ismail Haniyeh yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in SOSOK Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Surati Jokowi Minta Indonesia Galang Dukungan Lawan Israel
ANWAR AMRO / AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020 

Ketika kelompok Islam Hamas dibentuk pada tahun 1988, Haniyeh termasuk di antara anggota pendiri yang lebih muda.

Haniyeh juga dikenal dekat dengan pimpinan spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.

Haniyeh ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 dan dipenjara selama enam bulan.

Penangkapan itu dikarenakan ia berpartisipasi dalam intifada pertama (pemberontakan melawan pendudukan Israel).

Baca juga: Pejabat Hamas Prediksi Gencatan Senjata Israel-Palestina akan Segera Terjadi: Mungkin dalam 24 Jam

Kemudian Haniyeh kembali ditangkap pada tahun 1989 dan tetap di penjara sampai Israel mendeportasinya ke Lebanon selatan pada tahun 1992.

Ia ditangkap bersama dengan sekitar 400 kelompok Islamis lainnya.

Haniyeh beru kembali ke Gaza pada tahun 1993 setelah Kesepakatan Oslo.

Berita Rekomendasi

Setelah kembali ke Gaza, ia diangkat sebagai Dekan Universitas Islam.

Baca juga: AS: Israel Belum Tunjukkan Bukti Hamas Beroperasi di Menara Media Internasional yang Dihancurkan

Peran Haniyeh di Hamas hingga Menjadi Perdana Menteri

Peran kepemimpinan Haniyeh di Hamas berawal pada tahun 1997.

Saat itu Haniyeh dipercaya menjadi sekretaris pribadi Yassin.

Bahkan ia tetap menjadi orang kepercayaan dekat dari pemimpin spiritual itu selama sisa hidup Yassin.

Baca juga: Kian Memanas! Israel Ledakkan Bom ke Rumah Pemimpin Hamas, Nasibnya Belum Diketahui

Keduanya menjadi sasaran upaya pembunuhan yang gagal oleh Israel pada tahun 2003.

Meskipun Yassin dibunuh setelah beberapa bulan kemudian.

Pada tahun 2006 Hamas berpartisipasi dalam pemilihan legislatif Palestina.

Kelompok tersebut memenangkan mayoritas kursi di parlemen, dan Haniyeh menjadi Perdana Menteri Otoritas Palestina.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Ika Nur Cahyani)

Baca berita lainnya terkait Israel Serang Jalur Gaza.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas