Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catat Kasus Baru Covid-19 Tertinggi, Warga Malaysia Diminta Self Lockdown

Malaysia bersiap menghadapi situasi terburuk dengan penambahan kasus tertinggi Covid-19 hari Rabu (26/5). Masyarakat diminta melakukan self lockdown

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Catat Kasus Baru Covid-19 Tertinggi, Warga Malaysia Diminta Self Lockdown
Foto: Bernama
Seorang pekerja medis di Malaysia mengenakan alat pelindung diri terlihat bersandar di pintu gerbang. 

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA – Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah memeringatkan warga Maalysia bahwa dua minggu ke depan sangat  penting karena situasi terburuk Covid-19 mungkin masih datang.

Ia mengatakan, masyarakat Malaysia harus bersiap menghadapi yang terburuk, menyusul tingginya lonjakan kasus baru Covid-19.

Malaysia melaporkan 7.478 kasus baru virus corona pada Rabu (26/5) ini. Ini merupakan penambahan kasus tertinggi Covid-19 setiap hari dalam infeksi sejak dimulainya pandemi.

"Meningkatnya kasus dimulai pada 1 April dan bisa memicu lonjakan vertikal. Kami perlu bersiap untuk yang terburuk. Tolong bantu kami dengan tetap di rumah (self-lockdown). Hanya bersama-sama kami bisa memutus rantai infeksi," katanya dalam sebuah posting Twitter kemarin. .

Dr Noor Hisham menyarankan masyarakat untuk tinggal di rumah dan mematuhi secara ketat prosedur operasi standar jika terjadi keadaan darurat atau kehadiran di tempat kerja.

Baca juga: Malaysia Perpendek Jam Operasional Mal dan Restoran untuk Menahan Lonjakan Kasus Covid-19

Kementerian Kesehatan telah menemukan 12 kasus baru varian B1351 dari Afrika Selatan di Kedah, Perlis, Selangor, dan Johor. Itu juga telah mendeteksi kasus baru yang melibatkan varian B1617 dari India di Labuan.

"Perintah pengendalian Gerakan (MCO Malaysia)  ketiga telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan situasi pandemi global dan munculnya varian yang menjadi perhatian di masyarakat," kata Dr Noor Hisham.

Berita Rekomendasi

Menurutnya,  varian ini memiliki tingkat infektivitas yang lebih tinggi dan menyebabkan lebih banyak kematian. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk mempraktikkan 'self-lockdown' dan sebisa mungkin tinggal di rumah selama dua minggu ke depan.

"Kami perlu melakukan ini untuk memutus rantai infeksi Covid-19 di Malaysia,” katanya, seperti dilansir dari The Straits Times.

Karena angka meningkat tanpa tanda-tanda melambat, para ahli mengatakan upaya vaksinasi nasional harus segera dipercepat.

Baca juga: Bercanda Soal Tabrakan Dua Kereta di Malaysia, Kepala Prasarana Dipecat

Presiden Asosiasi Medis Malaysia M Subramaniam mengatakan fasilitas perawatan kesehatan swasta harus terlibat untuk mempercepat dengan mengizinkan mereka mendapatkan vaksin.

"Pemerintah harus mengizinkan sektor swasta untuk membeli vaksin seperti yang dilakukan Selangor, di mana pimpinan  dapat membeli vaksin untuk staf mereka. Ini inisiatif yang sangat bagus," katanya.

"Sektor swasta harus diizinkan untuk berbuat lebih banyak. Jika tidak, dengan kecepatan yang kami capai, kami tidak akan pernah mencapai target vaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi,” katanya.

Presiden Asosiasi Dokter Kesehatan Masyarakat Malaysia Zainal Ariffin Omar mengatakan 7.289 kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa (25/5) kemarin  tidak mencerminkan jumlah sebenarnya infeksi di masyarakat yang pada kenyataannya bisa lebih banyak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas