Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Singapura, Lee Hsien Loong: Singapura di Jalur yang Tepat Kendalikan Covid-19

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long menyatakan Singapura di jalur tepat mengatasi Covid-19, dan pembatasan Fase-2 akan diperlonggar

Editor: hasanah samhudi
zoom-in PM Singapura, Lee Hsien Loong: Singapura di Jalur yang Tepat Kendalikan Covid-19
YouTube Prime Minister's Office, Singapore
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, YouTube Prime Minister's Office, Singapore, Kamis (12/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyatakan bahwa Singapura sudah pada jalurnya dalam mengendalikan wabah Covid-19.

Dalam pidatonya kepada seluruh bangsa, senin (31/5/2021) pukul 16.00 waktu setempat, Lee menambahkan,negara “harus” dapat melonggarkan pembatasan jika kasus komunitas Covid-19 terus menurun.

Pelonggaran pembatasan akan dilakukan setelah tanggal 13 Juni, tanggal berakhirnya pembatasan Fase-2.

Pidatonya memberikan informasi terbaru tentang situasi Covid-19 setelah hampir tiga minggu Singapura memberlakukan pembatasan baru terhadap  pertemuan dan kegiatan sosial, menyusul munculnya beberapa kelompok infeksi.

“Kami akan tahu pasti dalam satu minggu atau lebih. Sementara itu, saya meminta semua orang untuk menjaga upaya kami dan tetap waspada,” kata Lee.

Dia juga mendorong anggota masyarakat untuk pergi keluar hanya untuk tujuan penting, dan segera ke dokter jika mereka merasa tidak enak badan.

Baca juga: Pidato Besok, PM Lee Bakal Beberkan Cara Kendalikan Covid-19

Lee mengatakan bahwa Singapura dalam posisi yang jauh lebih baik hari ini, dibandingkan dengan tahun lalu ketika pertama kali terjadi wabah infeksi besar.

BERITA TERKAIT

“Ini karena Singapura  telah membangun kemampuan pengujian dan pelacakan kontak, sementara program vaksinasi juga berjalan dengan baik,” katanya.

Namun, varian baru telah muncul, dan akan terus berlanjut, katanya, dan virus yang lebih menular berarti Singapura harus meningkatkan upayanya untuk mengendalikan pandemi.

“Secara khusus, Singapura harus meningkatkan pengujian, pelacakan kontrak dan vaksinasi,”  katanya.

New Normal

Lee menggambarkan bahwa situasi New Normal, bahwa Covid-19 tidak akan menghilang.

Baca juga: Indonesia Pakai GeNose C19 di Moda Transportasi, Singapura Kini Ikut Uji Napas untuk Tes Covid-19

“Itu akan tetap bersama umat manusia, dan menjadi endemik. Virus ini akan terus beredar di populasi global selama bertahun-tahun mendatang,” katanya.

Menurutnya, ini berarti wabah kecil Covid-19 akan terjadi di Singapura dari waktu ke waktu.

“Tujuan kami harus menjaga seluruh komunitas aman, sambil menerima bahwa beberapa orang mungkin terinfeksi sesekali. Sama seperti yang kita lakukan dengan flu biasa atau demam berdarah, yang sekarang kita atasi melalui langkah-langkah kesehatan masyarakat dan tindakan pencegahan pribadi,” kata Lee.

Menurutnya, hidup dengan virus Covid-19 juga berarti tidak sepenuhnya menutup perbatasan Singapura.

“Kami tidak akan dapat mencegah beberapa orang yang terinfeksi lolos dari waktu ke waktu. Tapi selama populasi kita sebagian besar divaksinasi, kita harus bisa melacak, mengisolasi, dan menangani kasus yang muncul, serta mencegah wabah yang parah dan membawa malapetaka,” katanya.

(Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas