China Laporkan Kasus Flu Burung H10N3 Pertama pada Manusia
Pria 41 tahun asal Jiangsu, China, dikonfirmasi sebagai kasus pertama virus flu burung varian langka H10N3.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Wabah flu burung seringkali menyebabkan pabrik unggas membunuh unggasnya untuk mencegah penyebaran virus.
Negara pengimpor juga harus memberlakukan pembatasan perdagangan.
Sebagian besar kasus disebarkan oleh unggas liar yang bermigrasi, sehingga negara produsen cenderung menyimpan unggasnya di dalam ruangan atau terlindungi dari kontak dengan satwa liar.
Institut Vektor Siberia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin melawan H5N8, kantor berita RIA melaporkan.
Pada tahun 2007, jenis flu burung yang berbeda, H5N1, menyebar ke seluruh Asia, menewaskan enam dari setiap sepuluh manusia yang tertular.
Namun, penyakit itu mereda, karena alasan yang tidak sepenuhnya jelas bagi para ilmuwan.
Total 455 orang meninggal karena strain H5N1.
Belum ada satu pun infeksi manusia H5N1 yang terdeteksi sejak Februari 2017.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar flu burung