Analis: Krisis Lebanon Bisa jadi Satu dari 3 yang Terburuk di Dunia dalam 150 Tahun
Analis sebut krisis keuangan dan ekonomi Lebanon dapat menempati satu dari tiga yang paling parah di dunia, sejak pertengahan abad ke-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Pengusaha Palestina kelahiran Lebanon, Jihad Mohammad ini menggunakan nama Arab Yerusalem untuk menamai mobil listrik tersebut.
"Ini adalah mobil pertama yang dibuat secara lokal," kata Mohammad kepada wartawan pada pembukaan di selatan Beirut, seperti dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.
"Itu dibangun di Lebanon dari awal sampai akhir," katanya tentang prototipe yang terpampang di depan dengan logo emas Kubah Batu, tempat suci di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, situs tersuci ketiga Islam.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Tunjuk Mayjen Reza Falahzadeh Jadi Deputi Komandan Pasukan Al Quds
Baca juga: Inilah Sosok Pengganti Jenderal Soleimani Sebagai Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran
Mobil listrik tersebut dibanderol 30.000 dolar AS atau senilai Rp 435,7 juta.
Direktur Perusahaan EV Electra Mohammad, yang berbasis di Lebanon, Mohammad menjelaskan, Quds Rise akan diproduksi hingga 10.000 kendaraan.
"Diharapkan diproduksi mulai akhir tahun di Lebanon dan akan memasuki pasar dalam waktu satu tahun," ungkapnya.
Mohammad (50) mendirikan perusahaan itu empat tahun lalu.
Dia mempekerjakan insinyur Lebanon dan Palestina di antara 300 anggota staf.
Mohammad menjelaskan tujuan jangka panjangnya adalah bersaing di pasar internasional untuk mobil hibrida dan listrik, serta melakukan penjualan di Lebanon.
Baca juga: Parah, Fitur Autopilot Tesla Ternyata Bisa Dikelabui Tanpa Pengemudi
Baca juga: Teknologi Autopilot Tesla Kembali Bermasalah, Elon Musk Menyangkal Lagi di Twitter
Berita lain terkait Krisis Ekonomi Lebanon
Berita lain terkait Mobil Listrik
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)