Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Fase Baru Perang Politik Israel, Lawan Netanyahu Dorong Pemungutan Suara Lebih Cepat

Fase baru perang politik di Israel dimulai hanya beberapa jam setelah Yair Lapid dan Naftali Bennett mencapai kesepakatan membentuk pemerintahan baru.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fase Baru Perang Politik Israel, Lawan Netanyahu Dorong Pemungutan Suara Lebih Cepat
RONEN ZVULUN / POOL / AFP
Pemimpin partai Yamina Israel, Naftali Bennett (kiri), tersenyum saat berbicara dengan pemimpin partai Yesh Atid, Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset, parlemen Israel, untuk memilih presiden baru, di Yerusalem pada 2 Juni 2021. politisi berjuang untuk menggulingkan veteran sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkunci dalam pembicaraan terakhir hari ini untuk menuntaskan "perubahan" koalisi mereka terdiri dari saingan ideologis pahit. Lawan Netanyahu memiliki waktu hingga akhir hari – 11:59 malam (2059 GMT) – untuk menyusun pemerintahan yang akan mengakhiri 12 tahun berturut-turut kekuasaan oleh kelas berat hawkish, perdana menteri Israel yang paling lama berkuasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Fase baru perang politik di Israel dimulai hanya beberapa jam setelah pemimpin oposisi Yair Lapid dan mitra koalisinya, Naftali Bennett sepakat membentuk pemerintahan baru, Rabu malam (2/6/2021).

Lawan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Kamis (3/6/2021) mendorong agar diadakannya pemungutan suara lebih cepat.

Hal ini untuk mengakhiri pemerintahan Netanyahu yang sudah berlangsung selama 12 tahun berturut-turut.

Melansir Al Jazeera, kubu anti-Netanyahu mencegah pria berusia 71 tahun dan sekutunya untuk menggagalkan upaya koalisi yang baru saja diumumkan.

Pengumuman terbentuknya pemerintahan baru itu memicu proses kompleks yang kemungkinan akan berlangsung pekan depan.

Baca juga: Terjadi Gejolak Politik di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Terancam Digulingkan

Baca juga: Calon Perdana Menteri Baru Israel di Mata Warga Palestina: Tidak Berbeda, Mereka Semua Jahat

Pemimpin partai Yamina Israel, Naftali Bennett (kiri), tersenyum saat berbicara dengan pemimpin partai Yesh Atid, Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset, parlemen Israel, untuk memilih presiden baru, di Yerusalem pada 2 Juni 2021. politisi berjuang untuk menggulingkan veteran sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkunci dalam pembicaraan terakhir hari ini untuk menuntaskan
Pemimpin partai Yamina Israel, Naftali Bennett (kiri), tersenyum saat berbicara dengan pemimpin partai Yesh Atid, Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset, parlemen Israel, untuk memilih presiden baru, di Yerusalem pada 2 Juni 2021. Politisi berjuang untuk menggulingkan veteran sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkunci dalam pembicaraan terakhir hari ini untuk menuntaskan "perubahan" koalisi mereka terdiri dari saingan ideologis pahit. Lawan Netanyahu memiliki waktu hingga akhir hari – 11:59 malam (2059 GMT) – untuk menyusun pemerintahan yang akan mengakhiri 12 tahun berturut-turut kekuasaan oleh kelas berat hawkish, perdana menteri Israel yang paling lama berkuasa. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)

Dengan demikian, Netanyahu memiliki waktu untuk menekan anggota koalisi secara ideologis agar selaras dengannya dan keluar dari kelompok itu.

"Netanyahu tidak mungkin merelakan rekornya memimpin Israel berakhir tanpa pertarungan," kata analis.

Berita Rekomendasi

Saat ini, Netanyahu tengah terjerat ancaman hukuman penjara karena tersandung tuduhan korupsi.

Pada Kamis (3/6/2021) kemarin, Netanyahu memancing keraguan antara anggota parlemen sayap kanan mengenai persekutuan dengan sayap kiri yang melawannya.

"Semua anggota parlemen yang dipilih dengan suara dari kanan harus menentang pemerintah sayap kiri yang berbahaya ini," kata Netanyahu.

Baca juga: Israel Bebas Bepergian Tanpa Masker, Per 1 Juni 2021 Telah Mencabut Status Pandemi Covid-19

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu. , Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu. , Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (YONATAN SINDEL / POOL / AFP)

Mengkhianati nilai-nilai sayap kanan

Pertanyaannya adalah apakah koalisi dengan total 61 suara akan bersatu melalui pemungutan suara Knesset yang beranggotakan 120 orang dan siapa yang akan memimpin pemungutan suara itu?

Netanyahu menuduh mantan sekutu yang bergabung dengan koalisi telah mengkhianati nilai-nilai sayap kanan.

Salah satu faktor yang menguntungkan Netanyahu: ketua parlemen saat ini adalah sekutu yang dapat menggunakan posisinya untuk menunda pemungutan suara dan memberi Netanyahu lebih banyak waktu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas