Tambahan Kasus COVID-19 Harian Mencapai Angka Terendah, India Longgarkan Lockdown di Kota-kota Besar
India melonggarkan lockdown di kota-kota besar setelah tambahan kasus virus corona (COVID-19) menurun hingga mencapai angka terendah selama dua bulan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Maharashtra, negara bagian terkaya di India di mana Mumbai adalah ibu kotanya, melonggarkan pembatasan berdasarkan tingkat infeksi dan hunian tempat tidur rumah sakit.
Pihak berwenang mengizinkan bisnis berjalan hingga sore hari, mempekerjakan setengah dari karyawan mereka, dan membuka pusat kebugaran, salon serta spa.
Baca juga: KPCPEN: Karantina 14 Hari Hanya Berlaku Bagi Pelaku Perjalanan dari India
Di Mumbai, tambahan kasus melonjak menjadi 11.163 pada awal April 2021, ada 794 infeksi baru pada Minggu (6/6/2021).
Mal diizinkan untuk dibuka kembali di kota dengan pembatasan, tetapi dibuka kembali sepenuhnya di kota-kota dengan tingkat infeksi yang lebih rendah, seperti di Nagpur dan Aurangabad.
"Ini adalah langkah ke arah yang benar," kata Rajendra Kalkar dari Phoenix Mills, yang mengelola tiga pusat perbelanjaan di Maharashtra.
"Bisnis di mal kami kembali perlahan. Ini adalah langkah yang sangat disambut baik oleh ribuan staf mal dan karyawan ritel," sambungnya.
Asosiasi Hotel dan Restoran India Barat memperkirakan bahwa lebih dari 2 juta pekerjaan hilang selama lockdown di Maharashtra.
"Kami sangat senang untuk membuka pintu kami lagi hari ini," kata manajer restoran cabang Mumbai dari restoran populer Social, yang menyebut namanya sebagai Malay, kepada AFP.
Upaya Vaksinasi
Upaya pelonggaran lockdown berjalan seiring dengan perjuangan pihak berwenang memvaksinasi populasi hampir 1,4 miliar di India.
Menurut pejabat setempat, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk membatasi gelombang ketiga COVID-19.
Sementara itu, tekanan untuk melanjutkan beberapa kegiatan ekonomi telah meningkat karena jutaan orang bergantung pada upah harian untuk membayar makanan dan sewa.
"Saya telah membuka toko saya setelah 40 hari," seorang penjual teh, Monu Yadav, mengatakan kepada mitra Reuters ANI di kota utara Varanasi, menambahkan bahwa hanya beberapa pelanggannya yang datang.
Pekan lalu, bank sentral memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 9,5 persen dari 10,5 persen untuk tahun fiskal 2021/2022.