Tambahan Kasus COVID-19 Harian Mencapai Angka Terendah, India Longgarkan Lockdown di Kota-kota Besar
India melonggarkan lockdown di kota-kota besar setelah tambahan kasus virus corona (COVID-19) menurun hingga mencapai angka terendah selama dua bulan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Gelombang kedua COVID-19 telah mengganggu pemulihan yang baru dimulai, tetapi tidak padam, kata Shaktikanta Das, Gubernur Reserve Bank of India.
Para ahli memperingatkan bahwa sementara krisis telah mereda di Delhi, Mumbai dan kota-kota besar lainnya, virus ini masih menyebar di daerah perdesaan dan beberapa negara bagian selatan.
Jumlah kematian masih pada tingkat yang tinggi di perdesaan, kata mereka.
Penduduk Desa di India Takut Tes dan Vaksin Covid-19
Dikutip dari Channel News Asia, ketidaktahuan warga desa mengenai virus corona membuat mereka takut pada tenaga kesehatan (nakes).
Ketika nakes mengetuk pintu rumah, para penghuninya terkadang lari ke belakang untuk menghindari tes maupun vaksinasi Covid-19.
Seorang warga desa Dhatrath bernama Kumari mengatakan, banyak orang di desanya tidak mau menerima vaksin karena takut mati.
Bahkan seorang warga marah hingga memukuli nakes yang berusaha meyakinkannya untuk divaksin.
"Banyak orang di desa saya tidak mau menerima vaksin. Mereka takut akan meninggal jika meminumnya," kata Kumari kepada AFP.
"Salah satu penduduk desa sangat marah sehingga dia memukuli seorang pekerja (kesehatan) yang berusaha meyakinkannya untuk mengambil vaksin," sambungnya.
Baca juga: Strategi Menkes Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus dan Bangkalan
Ketakutan tes dan vaksinasi Covid-19 masih merasuki warga meskipun mereka telah melihat mayat dibuang di sungai dan ratusan kuburan dangkal menunjukkan bahwa Covid-19 mengamuk di pedalaman India, di mana 70 persen dari 1,3 miliar penduduk tinggal.
Di desa Nuran Khera di Haryana, warga enggan disuntik meskipun mereka mengatakan banyak orang yang mengalami demam, dan puluhan orang meninggal.
"Bahkan setelah membuka pusat vaksin di sini, tidak ada yang siap menerimanya," kata penduduk desa Rajesh Kumar kepada AFP.
"Saya tidak akan mengambil vaksin karena memiliki banyak efek samping. Orang sakit setelah mendapatkan vaksin," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.