Tiga Respons Indonesia Terkait Kunjungan Sekjen ASEAN ke Myanmar
Hal pertama yang ditekankan Indonesia terkait 5 poin konsensus hasil ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Jakarta 24 April lalu.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia lewat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan 3 poin respon terkait kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Lim Jock Hoi di informal breakfast meeting jelang pertemuan para Menlu se-ASEAN dan China di Chongqing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Senin (7/6/2021)
Diketahui pada Jumat (4/6/2021) lalu, Sekjen ASEAN baru saja melakukan kunjungan ke Myanmar bersama Menteri Kedua urusan luar negeri Brunei, Erywan Pehin Yosof.
"Tadi pagi juga digunakan untuk mendengarkan briefing dari Ketua dan Sekjen ASEAN setelah kunjungan mereka ke Myanmar baru-baru ini," kata Menlu RI di konferensi pers daring, Senin (7/6/2021).
Hal pertama yang ditekankan Indonesia terkait 5 poin konsensus hasil ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Jakarta 24 April lalu.
Baca juga: ASEAN Desak Junta Militer Myanmar Bebaskan Semua Tahanan Politik
Retno menekankan bahwa mandat pertemuan pemimpin ASEAN sudah sangat jelas dan tugas para Menlu ASEAN adalah untuk menindaklanjutinya.
Ia meminta Junta Myanmar dalam hal ini berkomitmen terhadap implementasi ke-lima konsensus hasil ALM tersebut.
"Selain komitmen 9 negara anggota ASEAN, keberhasilan implementasi 5 poin konsensus juga memerlukan komitmen Myanmar, terutama pihak militer," tegasnya.
Kedua, Indonesia mendorong penunjukkan Special Envoy yang harus segera dilakukan.
Retno menegaskan Special Envoy harus dibekali petunjuk yang jelas sesuai mandat dari 5 poin konsensus dan harus mendapat akses untuk berbicara.
Oleh karena itu perlu komitmen pihak militer Myanmar agar Special Envoy dapat menjalankan tugasnya.
"Ini tentunya memerlukan komitmen militer Myanmar. Saya tekankan, ini mandat yang sudah jelas tercantum dalam konsensus, yaitu berkomunikasi dengan semua pihak untuk menjalankan tugasnya," ujarnya.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Diam-diam Pindahkan Aung San Suu Kyi Ke Lokasi Tidak Diketahui
Ketiga, Indonesia menekankan semua proses inplementasi 5 poin konsensus harus dilakukan secara transparan agar kesatuan ASEAN tetap terjaga.
Retno menegaskan bahwa Indonesia benar-benar mengharapkan implementasi 5 konsensus dapat segera didorong dengan proses yang transparan.
"Dari diskusi terbuka yang dilakukan harus diakui perlu komitmen yang lebih kuat agar implementasi dapat cepat dilakukan," ujar Menlu RI.