Diawasi Ketat Lewat GPS Media Luar Negeri Meliput Olimpiade Jepang
Panitia mengadakan rapat pengurus pada tanggal 8 Juni dan menjelaskan status persiapan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Ketua Komite Penyelenggara Olimpiade Seiko Hashimoto menyatakan bahwa dia akan "mengatur perilaku dengan ketat menggunakan GPS, dan sebagainya selama 14 hari setelah memasuki Jepang untuk kunjungan media dari luar negeri, dan menyatakan niatnya untuk benar-benar mengontrol infeksi.
Panitia mengadakan rapat pengurus pada tanggal 8 Juni dan menjelaskan status persiapan.
Di Olimpiade, jumlah orang yang terlibat dalam Olimpiade, seperti IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan media, yang berkunjung dari luar negeri selain dari tim diperkirakan mencapai 78.000 orang selama Olimpiade, dan manajemen perilaku menjadi masalah.
Mengenai media, Ketua Hashimoto mengatakan pada rapat dewan bahwa dia akan "mengelola dengan ketat perilakunya dengan GPS dan lainnya, sehingga mereka tidak akan keluar kecuali di mana dia terdaftar sebelumnya selama 14 hari setelah memasuki Jepang.
Panitia bekerjasama dengan satuan keamanan untuk mengamankan semua pihak termasuk yang bandel akan dicar, didatangi dan diperingati bahkan akan di keluarkan, dicabut akreditasinya apabila terjadi pelanggaran.
"Kami akan serius dan tindakan tegas akan diberlakukan," tambahnya.
Selain itu, akomodasi akan dibatasi untuk hotel yang dapat diawasi oleh Panitia Penyelenggara tanpa mengizinkan penginapan pribadi atau rumah teman, dan akomodasi media akan dikonsolidasikan dari semula ada lebih dari 350 menjadi sekitar 150 untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian infeksi secara menyeluruh.
Di sisi lain, dokter dan perawat yang diperlukan untuk manajemen turnamen, bulan lalu tercatat prospek tetap untuk memastikan 80% perawat, dan dokter diharapkan siap bertugas sekitar 90% pada tanggal 8 Juni 2021 ini.
Sisanya 10% dokter akan menyesuaikan jadwal dokter olahraga yang mengikuti kompetisi, dan 20% perawat sisanya akan melakukan penyesuaian akhir dengan Asosiasi Perawat.
Ketua Hashimoto mengatakan, "Saya ingin menerapkan langkah-langkah konkret satu per satu untuk mewujudkan kompetisi dengan selamat dan aman nantinya di samping ketegasan yang ada sesuai peraturan."
Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.