Pembelot Korea Utara Beberkan Acara-acara yang ditayangkan di TV, Tak Ada Berita Luar Negeri
Seorang pembelot Korea Utara, Kim Geum-hyok, membeberkan berbagai acara televisi yang ditampilkan di media elektronik negara Komunis tersebut.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pembelot Korea Utara, Kim Geum-hyok, membeberkan berbagai acara televisi yang ditampilkan di media elektronik negara Komunis tersebut.
Kepada BBC, Kim mengungkapkan, ketika masih menjadi warga Korea Utara, dirinya sebenarnya tidak ingin menyaksikan televisi pemerintah, KCTV.
Televisinya dibiarkan berdebu karena dia enggan untuk menyaksikan program acara yang ditayangkan pemerintah.
Kim juga menyebut, tidak ada akses resmi untuk menyaksikan berita dari luar negeri.
Sehingga, warga Korea Utara tidak dapat mengetahui informasi-informasi luar negeri yang sedang terjadi di dunia.
"Hanya ada cara ilegal," kata Kim.
Baca juga: Tentara Korea Utara Diizinkan Cuti 20 Hari Asalkan Bisa Membawa 300 Kilogram Makanan
Kim pun mengaku mengingat semua lagu-lagu Korea Utara.
Ia mengenang para pengungsi Korea Utara ketika berkumpul bersama.
"Satu orang mulai menyanyikan lagu-lagu Korea Utara, dan semua orang pun mengikutinya," tuturnya.
Kim juga menyebut, budaya Korea Utara lekat dengan budaya Rusia.
"Mereka tidak suka menampilkan lagu modern Rusia dan video-video musik yang modern kepada kami."
"Mereka hanya mengizinkan kami untuk menonton musik perang dahulu kala," ujarnya.
Bahkan, menurut Kim, warga Korea Utara tidak bisa menyaksikan televisi China secara gratis.
Warga hanya bisa menyaksikan film tentang revolusi China dan Partai Komunis China.
Baca juga: Tentara Korea Utara Tewas setelah Injak Ladang Ranjau, Petugas Patroli Malah Mabuk-mabukan
Potret Pemimpin di Televisi
Selain menceritakan ragam acara televisi di Korea Utara, Kim Geum-hyok juga menggambarkan bagaimana para pemimpin Korea Utara dicitrakan di media.
Misalnya, mantan pemimpin tertinggi Korea Utara sekaligus ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il.
Kim Geum-hyok menceritakan kala dirinya menyaksikan Kim Jong-Il di televisi.
Saat itu, Kim Jong-Il mengunjungi rumah anak-anak.
Mantan pemimpin Korea Utara tersebut ditampilkan memeluk anak-anak.
"Orang-orang berkata, 'Wow, pemimpin kita yang baik'. Beberapa orang menangis, 'Oh pemimpinku yang hebat. Dia sangat baik, dia orang yang ramah."
"Pada saat itu, hatiku menjadi hangat," terang Kim.
Kim juga mengakui, saat dirinya masih di Korea Utara, dia mempercayai bahwa Kim Jong-Il benar-benar pemimpin yang baik.
Orang-orang di Korea Utara menganggapnya semacam itu.
Namun, pandangan Kim kini berubah.
"Sekarang? Seperti 'menjijikkan'," jawab Kim Geum-hyok.
Pemimpin Korea Utara sekarang, Kim Jong-Un, juga ditampilkan positif di televisi.
Kim Geum-hyok mengatakan, orang-orang menganggap Kim Jong-Un sebagai pemimpin yang muda.
Kim Jong-Un juga dianggap berbeda dari ayahnya, Kim-Jong Il.
Sehingga, warga Korea Utara menganggap bahwa rezim Kim Jong-Un akan lebih baik dan bergerak maju.
"Tapi tidak, karena hukum baru itu, rezim Korea Utara dan masyarakat Korea Utara kembali ke masa kegelapan."
"Jadi, aku sedih, dan kemudian aku marah karena hal itu," ungkap Kim Geum-hyok.
Baca juga: Pelihara Kucing Diam-diam, Satu Keluarga di Korea Utara Diisolasi Paksa
Stand-Up Comedy di Korea Utara
Meskipun warga Korea Utara dipapar oleh citra pemerintah yang positif di televisi, tetapi ada pula tayangan lain berupa hiburan.
Hiburan tersebut adalah stand-up comedy.
Kim mengakui bahwa hiburan tersebut benar-benar lucu dan menghibur.
"Beberapa orang terkenal karena stand-up comedy, dan mereka lucu, mereka terkenal di Korea Utara."
"Terkadang, mereka berani untuk mengatakan apa yang terjadi di Korea Utara," jelas Kim.
Meskipun begitu, apa yang dibicarakan adalah tentang masyarakat kelas bawah, bukan kelas atas.
Berita lain terkait Korea Utara
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)