POPULER INTERNASIONAL: Wanita Tertipu Beli Ayam Goreng | Mantan Satpam Nyamar Jadi Dokter Bedah
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari wanita yang tertipu membeli ayam goreng hingga mantan satpam nyamar jadi dokter.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari pengalaman seorang wanita yang tertipu saat membeli ayam goreng di cepat saji.
Bukan ayam yang didapat, makanan yang dibelinya justru adalah sebuah benda yang dibuat menyerupai ayam goreng.
Sementara itu, seorang wanita tewas setelah dua minggu usai menjalani operasi bedah.
Ternyata, diketahui bahwa dokter bedah yang mengoperasinya adalah mantan satpam yang menyamar.
Baca juga: VIRAL Wanita Tertipu Beli Drone Murah di Olshop, Kaget Hanya Dikirimi Sebotol Air Mineral
Berikut daftar berita populer internasional selengkapnya menurut rangkuman Tribunnews.com:
1. Wanita Tertipu Beli Ayam Goreng, Ternyata Sebuah Benda
Seorang wanita di Filipina merasa ditipu oleh restoran cepat saji.
Ia membeli ayam goreng di sebuah restoran cepat saji di daerahnya.
Dilansir Metro, Alique Perez membeli makanan restoran cepat saji bernama Jollibee di Metro Manila, Filipina.
Ia membelinya dengan jasa pesan antar.
Menu yang dipilihnya adalah Chickenjoy, menu berupa ayam goreng.
Setelah makanan pesanannya tiba, Perez membuka makanan yang dibelinya.
Baca juga: Cerita Penjual Mie Ayam Tertipu Orderan Fiktif 10 Porsi dan Pulsa Rp 400 Ribu, Pelaku Ngaku Dokter
2. Pengunjuk Rasa di New York Minta Biden Pecat Fauci
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Gereja Baptis Abyssinian di Harlem, New York City (NYC), Amerika Serikat (AS) untuk menuntut pemecatan terhadap Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden, Dr. Anthony Fauci.
Aksi unjuk rasa dilakukan selama kunjungan Fauci ke gereja yang juga kini digunakan sebagai tempat vaksinasi itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (8/6/2021), Fauci mengunjungi gereja itu bersama dengan Senator Demokrat dari Distrik New York, Kirsten Gillibrand serta Ibu Negara Jill Biden pada hari Minggu lalu.
Perlu diketahui, pada Januari lalu, gereja tersebut telah diubah menjadi pusat vaksinasi dalam upaya pemerintah AS mendorong agar komunitas kulit hitam dan Hispanik mau divaksinasi.
Saat tiga orang termasuk anak-anak mendapatkan suntikan vaksinasi virus corona (Covid-19) di ruang bawah tanah gereja, para pengunjuk rasa berkumpul di luar tempat itu dan meneriakkan 'Pecat Fauci!'.
Selain itu, mereka juga melontarkan slogan lainnya yang mengecam kebijakan sistem pembatasan.
Baca juga: Anthony Fauci: Anak-anak di Bawah 12 Tahun Bisa Divaksinasi Tahun Depan
Baca juga: Soal Pandemi, Anthony Fauci Berharap Hari Natal Bisa Kembali Normal, Sejalan dengan Target Biden
3. Publik Israel Serukan Lengsernya Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, semakin diserukan untuk lengser.
Nasib Netanyahu bakal ditentukan dalam pemungutan suara pada Minggu (13/6/2021).
Sebelumnya, dia gagal membentuk pemerintahan koalisi yang layak dan terpaksa mengadakan pemilihan keempat dalam waktu kurang dari dua tahun, yang diadakan pada bulan Maret.
Masalah lain muncul ketika partai sayap kanan tidak ingin dia tetap di posisinya.
Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan memperlihatkan perpecahan dalam struktur negara pendudukan itu.
Padahal, Benjamin Netanyahu dikenal dalam dalam sejarah sebagai pemimpin Israel yang paling menonjol.
Baca juga: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Tanggapi Calon Penggantinya: Ini Kecurangan Pemilu
Baca juga: Fase Baru Perang Politik Israel, Lawan Netanyahu Dorong Pemungutan Suara Lebih Cepat
4. Mantan Satpam Nyamar Jadi Dokter Bedah
Seorang wanita berusia 80 tahun meninggal setelah seorang mantan petugas keamanan (satpam) di sebuah rumah sakit Pakistan menyamar sebagai dokter dan melakukan operasi padanya.
Pihak kepolisian mengatakan Senin (7/7/2021), pasien yang diidentifikasi sebagai Shameema Begum, meninggal pada hari Minggu, dua minggu setelah dokter palsu, Muhammad Waheed Butt, berusaha untuk mengobati luka punggungnya di sebuah rumah sakit umum di kota timur Lahore.
"Kami tidak dapat mengawasi apa yang dilakukan setiap dokter dan apa yang dilakukan setiap orang setiap saat. Ini adalah rumah sakit besar," jelas seorang pejabat administrasi dari Rumah Sakit Mayo Lahore, yang tidak mau disebutkan namanya.
Dia mengatakan, tidak jelas jenis operasi apa yang dilakukan dokter palsu itu di ruang operasi, di mana teknisi yang memenuhi syarat juga hadir.
Rumah sakit umum di Pakistan, di mana pasien harus membayar sendiri atas pengobatanya, seringkali dianggap tidak efisien dan kacau.
Keluarga Begum membayar Butt untuk operasi, dan dua kunjungan rumah lebih lanjut untuk membalut lukanya.
Baca berita populer lainnya hari ini
(Tribunnews.com)