Tak Takut, Presiden Prancis Emmanuel Macron Kembali Menyapa Warga setelah Ditampar Pria Tak Dikenal
Presiden Prancis Emmanuel Macron tetap melanjutkan agendanya menyapa warga secara langsung meski sempat ditampar seorang pria.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
"Saya melanjutkan dan saya akan melanjutkan."
"Tidak ada yang akan menghentikan saya."
Baca juga: Terlibat Penculikan Anak, Ahli Teori Konspirasi Buron dari Prancis Ditangkap di Malaysia
Baca juga: Naomi Osaka Alami Depresi Kalau Ikut Jumpa Pers, Begini Sikap Penyelenggara Turnamen Prancis Terbuka
GSPR, "Paspampres" Macron
Presiden Prancis dilindungi oleh Kelompok Keamanan untuk Kepresidenan Republik, yang dikenal sebagai GSPR.
GSPR didirikan pada 1983 dan dilaporkan terdiri dari 77 pria dan wanita untuk melindungi Macron dalam berbagai acara.
Menurut saluran TV Prancis BFM, petugas GSPR memeriksa lokasi sebelum kunjungan presiden.
Personel bersenjata kemudian ditugaskan untuk menjaga ketat presiden dalam perjalanan itu sendiri.
Saluran tersebut melaporkan bahwa 10 anggota GSPR bersama Macron dalam perjalanan hari Selasa.
Reaksi Berbagai Pihak Melihat Presiden Macron Ditampar
Sejumlah politisi dengan cepat mengecam insiden itu.
Perdana Menteri Jean Castex mengatakan kepada Majelis Nasional tak lama setelah itu bahwa meski demokrasi berarti debat dan ketidaksepakatan yang sah, dalam hal apapun tidak boleh berarti kekerasan, agresi verbal dan bahkan lebih sedikit serangan fisik.
Pemimpin sayap kiri Jean-Luc Mélenchon men-tweet "solidaritas dengan presiden" segera setelah tamparan itu.
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen memposting kecamannya sendiri, mengatakan bahwa meski debat demokrasi bisa pahit, tapi kekerasan fisik tidak bisa ditolerir.
Presiden Macron saat ini sedang melakukan tur ke Prancis.