Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Junta Myanmar Memulai Persidangan Pertama Aung San Suu Kyi Sejak Kudeta 1 Februari

Pemimpin Mynamar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi kini menjalani persidangan pertamanya, sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Junta Myanmar Memulai Persidangan Pertama Aung San Suu Kyi Sejak Kudeta 1 Februari
Mladen ANTONOV / AFP
Para migran Myanmar di Thailand menunjukkan salam tiga jari dan foto pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi yang ditahan pada sebuah protes terhadap kudeta militer di negara asal mereka, di depan gedung ESCAP PBB di Bangkok pada 22 Februari 2021. 

Pengacaranya, Khin Maung Zaw, menolak tuduhan baru itu (yang bisa membuat Suu Kyi diganjar hukuman penjara yang panjang lagi) sebagai "tidak masuk akal".

"Ada latar belakang politik yang tidak dapat disangkal untuk menjauhkannya dari panggung negara dan mencoreng prestisenya," katanya kepada AFP pekan lalu.

"Itulah salah satu alasan untuk menuntutnya -- untuk menjauhkannya dari tempat kejadian."

"Myanmar telah terjerumus ke dalam "bencana hak asasi manusia" sejak kudeta," kata Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet pada Jumat (11/6/2021), menambahkan bahwa kepemimpinan militer "sangat bertanggung jawab" atas krisis tersebut.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Dukung Guterres Jadi Sekjen PBB untuk Masa Jabatan Kedua

Michelle Bachelet
Michelle Bachelet 

Bachelet juga mengecam penangkapan besar-besaran di negara itu terhadap para aktivis, jurnalis, dan penentang rezim.

Mengutip sumber-sumber yang dapat dipercaya mengatakan setidaknya 4.804 orang masih ditahan secara sewenang-wenang.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing telah membenarkan perebutan kekuasaannya dengan mengutip dugaan kecurangan pemilu dalam pemilihan November yang dimenangkan oleh NLD pimpinan Suu Kyi.

Berita Rekomendasi

Junta sebelumnya mengatakan akan mengadakan pemilihan baru dalam waktu dua tahun, tetapi juga mengancam akan membubarkan NLD.

Berita lain terkait dengan Krisis Myanmar

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas