Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Deportasi Penganut Teori Konspirasi Buronan Prancis Terkait Kasus Penculikan Anak

Malaysia mendeportasi seorang tokoh teori konspirasi yang dicari di Prancis atas penculikan seorang anak 8 tahun

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Malaysia Deportasi Penganut Teori Konspirasi Buronan Prancis Terkait Kasus Penculikan Anak
Twitter @le_Parisien
Remy Daillet-Wiedemann, tokoh teori konspirasi yang diduga dalang penculikan anak. Ia dideportasi dari Malaysia pada Minggu, 13 Juni 2021 

Dia mengatakan Daillet sebelumnya menolak untuk menjalani tes swab Covid-19, menunda rencana untuk menyerahkannya ke biro imigrasi, tetapi dia akhirnya setuju untuk diuji pada hari Kamis.

Dev mengatakan Dallet akan diserahkan ke imigrasi jika tesnya negatif, bergabung dengan istri dan anak-anaknya.

“Kami memperhatikan kondisi istri dan anak-anak. Karena itu, kami mempercepat penyelidikan dan segera menyerahkannya ke Departemen Imigrasi untuk dideportasi. Kami berharap mereka tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama dari yang diperlukan di Malaysia," kata Dev, seperti dilansir dari Channels News Asia.

Baca juga: KPK Bersurat Ke NCB Interpol Minta Terbitkan Red Notice Bagi Buronan Harun Masiku

Pejabat imigrasi dan Kedutaan Besar Prancis tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Mia Montemaggi yang berusia 8 tahun, diculik pada 13 April dan ditemukan di Swiss beberapa hari kemudian bersama ibunya di sebuah pabrik yang ditinggalkan.

Sang ibu diduga memerintahkan penculikan setelah dia kalah dalam perselisihan hak asuh, dan Daillet disebut sebagai dalang.

Beberapa orang yang memiliki hubungan sayap kanan telah didakwa dalam penculikan tersebut.

Berita Rekomendasi

Daillet adalah mantan pemimpin regional dari partai Gerakan Demokratik sentris Prancis sebelum dia diusir pada 2010.

Baca juga: Tentara Myanmar Tangkap Aktor Paing Takhon, 120 Selebriti Jadi Buronan Junta Militer

Dia dilaporkan menjalankan situs web yang menyerukan penggulingan pemerintah Prancis dan mendukung teori konspirasi ekstrem termasuk menyerukan penghentian "penempatan anak-anak yang tidak semestinya" serta penggunaan masker wajah dan teknologi 5G.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Hasanah Samhudi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas