Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Naftali Bennett: Dari Kawan Jadi Lawan Netanyahu, Keras Terhadap Palestina

Naftali Bennet menjadi Perdana Menteri Israel, menggantikan Benjamin Netanyahu yang mantan mentor sekarang menjadi lawannya

Editor: hasanah samhudi
zoom-in SOSOK Naftali Bennett: Dari Kawan Jadi Lawan Netanyahu, Keras Terhadap Palestina
timesofisrael
Naftali dan anaknya 

TRIBUNNEWS.COM – Israel mempunya perdana menteri baru, Naftali Bennett. Tokoh sayap kanan ini sudah tak asing bagi public Israel. Ia pernah mengisi bebeapa posisi kementerian di kabinetnya Benjamin Netanyahu.

Namun beberapa tahun belakangan, ia berseberangan dan membentuk koalisi baru bersama Yair Lapid.

Bennett dikenal sebagai politisi dengan retorika sayap kanan dan nasionalis relijius.

Sepanjang karir politik pria berusia 49 tahun ini, ia memberi dukungan bagi sayap kanan. Dengan memimpin Partai Yamina, Bennett menyerukan Israel untuk menjadikan seluruh kawasan Tepi Barat sebagai daerah pendudukan.

Putra dari imigran Amerika ini tadinya sangat dekat dengan Netanyahu.

Baca juga: Naftali Bennett Dilantik Jadi Perdana Menteri Israel, Netanyahu Bertekad Menggulingkan

Saking dekatnya, ia menamai putra sulungnya dengan nama saudara Netanyahu, Yoni, yang tewas saat penyelamatan pesawat Israel yang dibajak di Bandaera Entebbe, Uganda, pada 1978.

Hubungan Bennett dengan mentornya, Netanyahu, memang tidak selalu mulus. Ia menjadi penasihat senior sebelum akhirnya memisahkan diri.

Berita Rekomendasi

Seorang politisi hebat yang kental dengan kontroversi, Bennett sangat liberal dalam bidang ekonomi dan mengambil garis agresif terhadap Iran.

Dia mempunyai ideologi yang sama Netanyahu, dan sempat menjabat di sejumlah tugas di pemerintahan pemimpin Likud. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Bennett dan Netanyahu menjadi berlawanan.

Bennet, yang mantan komando pasukan khusus, lahir dari orang tua yang kelahiran AS. Kini Bennet tinggal bersama istrinya Galit dan empat anaknya di kawasan pinggiran Raanana.

Dia memasuki politik setelah menjual perusahaan start-upnya  seharga 145 juta dolar AS pada tahun 2005, dan tahun berikutnya menjadi kepala staf Netanyahu, yang saat itu menjadi oposisi.

Baca juga: Palestina Tolak Koalisi Anti-Netanyahu di Israel: Tak Ada Bedanya

Setelah meninggalkan kantor Netanyahu, Bennett pada tahun 2010 menjadi kepala Dewan Yesha, yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

Dia kemudian menggemparkan politik pada tahun 2012 ketika dia memimpin partai sayap kanan Rumah Yahudi, yang sedang terpuruk. Dia meningkatkan eksistensi partainya di parlemen hingga empat kali lipat.

Selain pernah menjadi memegang portofolio pertahanan, Bennett pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri pendidikan Netanyahu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas