Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Naftali Bennett: Dari Kawan Jadi Lawan Netanyahu, Keras Terhadap Palestina

Naftali Bennet menjadi Perdana Menteri Israel, menggantikan Benjamin Netanyahu yang mantan mentor sekarang menjadi lawannya

Editor: hasanah samhudi
zoom-in SOSOK Naftali Bennett: Dari Kawan Jadi Lawan Netanyahu, Keras Terhadap Palestina
timesofisrael
Naftali dan anaknya 

Dia mengganti nama partai Rumah Yahudi sebagai Yamina (Kanan) pada tahun 2018, dan merupakan bagian dari koalisi Netanyahu yang gagal pada tahun yang sama.

Namun Netanyahu tidak mengajaknya bergabung dalam pemerintahannya Mei tahun lalu. Hal ini dilihat pengamat sebagai bentuk ketidaksukaan Netanyahu terhadap Bennett, meski ideologi mereka sama.

Baca juga: Tangan Jurnalis Al Jazeera Patah Saat Ditangkap Pasukan Israel

Bennett lahir di Kota Haifa, Israel, dari keluarga imigran San Francisco.

Penganut Yahudi Ortodoks ini menghabiskan Sebagian masa kecilnya di Amerika Utara.

Ia menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Hukum Hebrew University, Yerusalem. Dan pada tahun 1999, mendirikan perusahaan start-up  dan pindah ke New York.

Namun akhirnya ia menjual perusahaannya Cyota, kepada perusahaan keamanan AS, RSA, senilai 145 juta dolar AS pada 2005.

Sosok baru Perdana Menteri Israel Naftali Bennett ini tidak terlalu menggembirakan Palestina. Kehadiran Bennett diperkirakan akan merusak perundingan damai dan upaya menjadikan negara Palestina Merdeka.

Baca juga: Nasib Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Ditentukan Malam Ini

BERITA REKOMENDASI

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, pemerintah akan menjadi "ekstrem kanan" dan tidak berbeda dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Netanyahu.

Bennett dikenal sebagai sosok dengan komentar keras dan pedas tentang Palestina.

Pada 2013, dia menyebut Palestina sebagai teroris. “Teroris Palestina harus dibunuh, bukan dibebaskan,” katanya waktu itu.

Dia bahkan telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa kesempatan. Seperti pernyataannya bahwa Tepi Barat tidak sedang diduduki karena "tidak pernah ada negara Palestina di sini".

Ia juga mengatakan, “konflik Israel-Palestina tidak dapat diselesaikan tetapi harus dipertahankan.”

Baca juga: Karyawan Facebook Protes, Tuntut Konten Pro-Palestina Tidak  Dihapus


Ia pernah mengatakan, pembentukan negara Palestina sama dengan Israel bunuh diri. Ia merujuk pada masalah keamanan Israel nantinya.

Tahun lalu, saat pemerintahan Netanyahu melanjutkan aneksasi di Tepi Barat beberapa bulan terakhir pemerintahan Trump, Bennett yang saat itu menjadi menteri pertahanan Netanyahu, mengatakan "momentum pembangunan pemukiman israel di negara itu jangan dihentikan, bahkan sedetik pun."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas