Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza setelah Palestina Kirim Balon Pembakar
Angkatan Udara Israel dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, pada Rabu pagi (16/6/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara Israel dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, pada Rabu pagi (16/6/2021).
Sumber keamanan dan saksi menuturkan, serangan udara tersebut dikirim sebagai balasan setelah militan Palestina mengirim balon pembakar ke wilayah Israel selatan.
Diwartakan France24, serangan udara dan balon pembakar menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata disepakati pada 21 Mei 2021 kemarin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Militer Israel Konfirmasi Serangan Udara ke Gaza
Baca juga: Israel Kembali Serang Gaza, Pesawat Tempur Tembaki Kamp Latihan
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir telah mengakhiri 11 hari pertempuran sengit yang menewaskan 260 warga Palestina dan 13 orang di Israel.
Berdasarkan keterangan sumber Palestina, Angkatan Udara Israel menargetkan setidaknya satu situs di timur kota Gaza selatan, Khan Younes.
Seorang jurnalis foto dari AFP di Khan Younes dilaporkan melihat ledakan tersebut.
Angkatan Pertahanan Israel mengatakan bahwa dalam menanggapi "balon pembakaran", "jet tempurnya menyerang kompleks militer milik organisasi teror Hamas."
Ia menambahkan bahwa "fasilitas dan tempat pertemuan untuk operasi teror" di Khan Younes menjadi sasaran.
Menurut petugas pemadam kebakaran setempat, balon pembakar penyebabkan sekitar 20 kebakaran di Israel selatan.
Baca juga: Militer Israel Klaim Hamas Gunakan Blok Menara Media di Gaza untuk Situs Perang Elektronik
Baca juga: Korea Utara Sebut Israel Mengubah Jalur Gaza Jadi Tempat Jagal Manusia dan Anak-anak
Pawai di Yerusalem
Balon pembakar dirikim oleh Palestina ketika lebih dari 1.000 demonstran ultranasionalis yang membawa bendara Israel melakukan konvoi ke Kota Tua Yerusalem pada Selasa (15/6/2021).
AS dan PBB telah menyerukan untuk menahan diri sebelum pawai, namun kegiatan tersebut disetujui oleh pemerintah Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang baru.
Polisi mengerahkan banyak tenaga, memblokir jalan dan menembakkan granat kejut dan peluru berujung busa untuk mengeluarkan warga Palestina dari rute utama.
Petugas medis mengatakan 33 warga Palestina terluka dan polisi mengatakan dua petugas terluka dan 17 orang ditangkap.
Baca juga: POPULER Internasional: Pria Turunkan BB 80 Kg dalam Setahun | Profil PM Israel Naftali Bennett
Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia atas Dilantiknya Naftali Bennett Jadi PM Baru Israel, Akhiri Era Netanyahu
Hamas telah mengancam pembalasan atas pawai, yang merayakan "penyatuan kembali" Yerusalem setelah Israel merebut Yerusalem timur dari Yordania pada 1967 dan mencaploknya, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Sebelumnya, sekitar 1.000 apartemen, kantor dan toko hancur dalam putaran terakhir pertempuran Mei di Gaza, sebuah daerah kantong dengan penduduk dua juta jiwa, yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas.
Serangan Rabu (16/6/2021) adalah yang pertama Israel terhadap Gaza sejak pemerintah koalisi baru mengambil alih pada Minggu malam (13/6/2021), menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun berkuasa.
Berita lainnya terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)