Bangkrut Akibat Terdampak Pandemi Covid-19, Dua Maskapai Ini Akan Dilelang
Maskapai penerbangan Alitalia dan Air Berlin harus pasrah mengalami kebangruktan yang disebabkan pandemi Covid-19.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Alitalia dan Air Berlin harus pasrah mengalami kebangruktan yang disebabkan pandemi Covid-19.
Mengutip laman situs Bloomberg, Minggu (20/6/2021), sejumlah kreditur yang membeli obligasi PJSC Etihad Airways akan melelang maskapai Alitalia dan Air Berlin senilar 463 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 6,621 triliun.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan sebagian investasi mereka karena maskapai tersebut mengalami kebangkrutan karena hantaman Covid-19.
Perwakilan amanat obligasi Alitalia dan Air Berlin, telah menyewa Barclays Bank Plc untuk mengatur penjualan.
Pembeli potensial akan dapat mengakses dokumentasi pada 21 Juni 2021 dan lelang akan berlangsung dalam waktu dua pekan.
Baca juga: Hari Ini Tercatat 6.042 Pasien Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet Kemayoran
Air Berlin dan Alitalia sebelumnya telah mengajukan kebangkrutan.
Sementara itu, sejauh ini kreditur gagal mencapai kesepakatan atas utang Air Seychelles dengan pemerintah setempat.
Di sisi lain, pemegang obligasi termasuk BlueBay Asset Management, Sandglass Capital Advisors, Sancta Capital, dan VR Global Partners tidak dapat membawa Etihad Airways ke meja perundingan selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Pemerintah Diminta Terapkan PPKM Skala Besar
Hal tersebut terjadi karena operator penerbangan tersebut tidak mengakui utang itu sebagai miliknya.
Etihad Airways menjual obligasi senilai 1,2 miliar dolar AS antara 2015 dan 2016 dengan bantuan pemodal Lars Windhorst dan Goldman Sachs Group Inc.
Hal tersebut dilakukan untuk menopang maskapai penerbangan yang merugi.