China Izinkan Vaksin Sinovac Diberikan pada Anak Usia Lebih dari 3 tahun
China telah mengizinkan penggunaan darurat untuk vaksin virus corona (Covid-19) CoronaVac bagi anak-anak berusia antara 3 hingga 17 tahun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China telah mengizinkan penggunaan darurat untuk vaksin virus corona (Covid-19) CoronaVac yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi Sinovac bagi anak-anak berusia antara 3 hingga 17 tahun.
Pernyataan ini disampaikan CEO Sinovac Yin Weidong, namun demikian, belum diputuskan terkait kapan waktu yang tepat untuk penggunaan vaksin tersebut pada kalangan anak hingga remaja.
Baca juga: Sudah Divaksin Nusantara dan Sinovac, Wakil Ketua Komisi IX DPR Tetap Kena Covid-19
"Tetapi kapan vaksin akan digunakan (darurat), dan mulai dari usia berapa dalam kelompok itu belum diputuskan," kata Weidong.
Perlu diketahui, Sinovac telah menyelesaikan penelitian klinis Tahap I dan II yang melibatkan ratusan volunteer dalam kelompok usia ini.
Mereka telah membuktikan bahwa vaksin itu aman dan efisien saat digunakan seperti halnya pada orang dewasa.
Baca juga: KRONOLOGI Dua Warga Riau Meninggal setelah Divaksin Sinovac, Ini Fakta yang Sebenarnya Terjadi
Dikutip dari laman Mint, Senin (21/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan persetujuan pada 1 Juni lalu untuk vaksin Sinovac, yang diharapkan dapat memperkuat diplomasi vaksin China.
Baca juga: Hanya Sinopharm yang Dipakai Vaksinasi Gotong Royong, Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax Dilarang
Sebelumnya, WHO memberikan persetujuan serupa kepada Sinopharm China.
Selain pemberian vaksin di dalam negeri, China juga telah menyumbangkan dan mengekspor vaksin ke sejumlah negara sebagai bagian dari upaya diplomasi vaksinnya.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 763 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh China.
Sementara itu, negara di kawasan Asia Timur tersebut juga telah menyetujui sekitar lima vaksinnya untuk penggunaan darurat.
China telah menawarkan 10 juta dosis vaksin ke fasilitas COVAX yang merupakan program inisiatif yang didukung WHO untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berkembang