Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Rebut Perbatasan Utama Afghanistan dengan Tajikistan

Pejabat dan perwira militer di Afghanistan mengatakan Taliban telah merebut perbatasan utara Afghanistan dengan Tajikistan pada Selasa (23/6/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Taliban Rebut Perbatasan Utama Afghanistan dengan Tajikistan
Wakil KOHSAR / AFP
Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih. "Kekerasan harus dihentikan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan. "Kami mendesak kedua pihak untuk terlibat dalam negosiasi serius yang menentukan peta jalan politik untuk masa depan Afghanistan," tambahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat dan perwira militer Afghanistan mengatakan Taliban telah merebut perbatasan utara Afghanistan dengan Tajikistan pada Selasa (23/6/2021).

Dilansir Al Jazeera, akibatnya beberapa pasukan keamanan dilaporkan terpaksa meninggalkan pos mereka dan melarikan diri melintasi perbatasan.

Perebutan Shir Khan Bandar, yang teletak di ujung utara Afghanistan, sekitar 50 kilometer dari kota Kunduz dinilai sebagai keuntungan paling signifikan bagi Taliban.

Baca juga: Taliban Ingin Terapkan Sistem Islam Asli untuk Mengakhiri Perang Afghanistan

Baca juga: Koruptor Bungkus Talibanisme dan Radikalisme Untuk Dapat Simpati Masyarakat Lemahkan KPK

Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih.
Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih. "Kekerasan harus dihentikan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan. "Kami mendesak kedua pihak untuk terlibat dalam negosiasi serius yang menentukan peta jalan politik untuk masa depan Afghanistan," tambahnya. (Wakil KOHSAR / AFP)

Seperti diketahui, Taliban telah meningkatkan operasi sejak 1 Mei 2021 ketika Amerika Serikat (AS) memulai tahap akhir penarikan pasukannya dari Afghanistan.

"Pagi ini, setelah satu jam pertempuran, Taliban merebut pelabuhan Shir Khan dan kota, Taliban juga menguasai semua pos pemeriksaan perbatasan dengan Tajikistan," ucap anggota dewan provinsi Kunduz, Khaliddin Hakmi.

"Kami terpaksa meninggalkan semua pos pemeriksaan, beberapa tentara kami terpaksa melintasi perbatasan Tajikistan," kata seorang perwira militer mengatakan kepada kantor berita AFP.

Perwira yang tidak menyebutkan namanya itu menerangkan, pada pagi hari militan Taliban terlihat diberbagai tempat, bahkan jumlahnya ratusan.

Berita Rekomendasi

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membenarkan bahwa para militan telah melintasi Sungai Pyanj.

“Mujahidin kami berada dalam kendali penuh atas Shir Khan Bandar dan semua penyeberangan perbatasan dengan Tajikistan di Kunduz,” katanya kepada AFP.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Jumat Nanti, Ini Tanggapan Taliban

Foto selebaran ini diambil pada 23 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan menunjukkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara selama upacara di Istana Kepresidenan di Kabul, ketika Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19.
Foto selebaran ini diambil pada 23 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan menunjukkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara selama upacara di Istana Kepresidenan di Kabul, ketika Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19. (Kantor Pers Presiden Afghanistan / AFP)

Peringatan PBB

Serangan itu terjadi ketika utusan khusus PBB di Afghanistan memperingatkan bahwa pejuang Taliban telah mengambil lebih dari 50 dari 370 distrik di negara itu sejak Mei dan bahwa peningkatan konflik "berarti peningkatan ketidakamanan bagi banyak negara lain, dekat dan jauh".

"Distrik-distrik yang telah diambil itu mengelilingi ibu kota provinsi, menunjukkan bahwa Taliban memposisikan diri mereka untuk mencoba dan mengambil ibu kota ini begitu pasukan asing ditarik sepenuhnya," kata Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons kepada Dewan Keamanan PBB.

Pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan telah terjadi di pinggiran tiga ibu kota provinsi di provinsi utara provinsi Faryab, Balkh dan Kunduz dalam beberapa hari terakhir, kata para pejabat.

Keuntungan Taliban dan penarikan yang stabil dari 2.500-3.500 tentara AS yang tersisa dan 7.000 pasukan NATO telah memberikan urgensi bagi upaya untuk menemukan akhir yang dinegosiasikan untuk konflik berlarut-larut Afghanistan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas