139 Kasus Kesalahan Vaksinasi di Jepang Sampai Dengan 16 Juni 2021
Sekitar 0,6 kali per 100.000 kali, ada beberapa kesalahan serius yang dapat menyebabkan infeksi darah.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan mengumumkan Kamis (24/6/2021) bahwa ada 139 kesalahan terkait vaksinasi yang dilaporkan oleh pemerintah kota terkait vaksin virus corona baru dari total sekitar 23,3 juta vaksinasi hingga tanggal 16 Juni 2021.
Sekitar 0,6 kali per 100.000 kali, ada beberapa kesalahan serius yang dapat menyebabkan infeksi darah.
Kementerian menyerukan peninjauan prosedur dan pencegahan menyeluruh dari kekambuhan.
Dari 139 kasus tersebut, 70 adalah kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan kesehatan yang serius seperti yang dapat menyebabkan infeksi darah, dan 69 adalah kesalahan yang relatif kecil.
Jumlah yang paling umum untuk setiap jenis adalah 31 kasus karena interval inokulasi yang salah.
Terdapat 23 kesalahan yang dapat menyebabkan infeksi darah, seperti penggunaan kembali jarum suntik bekas, 13 kesalahan inokulasi yang tidak perlu dan 13 kesalahan volume inokulasi.
Kesalahan yang dapat menyebabkan infeksi darah dilakukan dengan menggunakan kembali jarum suntik.
Penyebabnya adalah penanggung jawab secara tidak sengaja meletakkan jarum suntik bekas di atas nampan jarum suntik yang tidak digunakan, dan jarum suntik bekas terlihat tidak terpakai karena jarum suntik bekas ditutup untuk mencegah jarum menempel.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mengharuskan jarum suntik bekas segera dibuang.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.