Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Inggris: Mencampur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Ini Dapat Menambah Kekebalan

Menurut penelitian Inggris, mencampur dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda akan menambah kekebalan terhadap virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Studi Inggris: Mencampur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Ini Dapat Menambah Kekebalan
Tribunnews/Herudin
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 AstraZeneca kepada pekerja ritel di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (24/5/2021). Tribunnews/Herudin 

Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah campuran dua dosis vaksin berbeda akan memberikan perlindungan yang sama besarnya sebagaimana dua dosis vaksin sejenis.

Berdasarkan temuan di Lancet, para ilmuwan percaya bahwa kombinasi apa pun dari vaksin Pfizer dan AstraZeneca memberikan kekebalan yang lebih kuat daripada dua dosis vaksin AstraZeneca.

Artinya baik Inggris maupun negara di dunia perlu mencampur vaksin untuk meningkatkan perlindungan.

Respon imun diukur pada 463 orang, sebulan setelah mereka diberi kombinasi vaksin yang berbeda empat minggu.

Lebih lanjut, diharapkan bulan depan akan mendapat respons imun ketika vaksin diberikan dalam jarak 12 minggu.

Di Inggris, sebagian besar vaksin Covid-19 diberikan dengan selang waktu 8 hingga 12 minggu.

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona.
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. (DW)

Baca juga: Warga Abu Dhabi yang Belum Divaksin Dilarang Masuk di Hampir Semua Tempat Umum

Baca juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 12-17 Tahun, Jokowi: Vaksinasi Bisa Segera Dimulai

Studi Oxford lain yang belum ditinjau sejawat menemukan bahwa suntikan ketiga vaksin Oxford/AstraZeneca dapat bekerja sebagai penguat yang efektif.

Berita Rekomendasi

Dosis ketiga yang diberikan lebih dari 6 bulan setelah yang kedua menunjukkan peningkatan antibodi dan meningkatkan kemampuan sel-T tubuh untuk melawan virus corona, termasuk variannya, demikian hasil temuan para ilmuwan.

Kasus Covid-19 di dunia menurut Worldometers pada Selasa (29/6/2021) sudah mencapai 182,2 juta kasus terhitung sejak awal wabah.

Belakangan wabah Covid-19 di tanah air meningkat, hingga kini tembus 2,1 juta kasus infeksi.

Menurut Worldometers, Indonesia ada di urutan ke-17 kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Berita terkait Virus Corona

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas