Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Inggris: Mencampur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Ini Dapat Menambah Kekebalan

Menurut penelitian Inggris, mencampur dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda akan menambah kekebalan terhadap virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Studi Inggris: Mencampur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Ini Dapat Menambah Kekebalan
Tribunnews/Herudin
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 AstraZeneca kepada pekerja ritel di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (24/5/2021). Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut penelitian Inggris, mencampur dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda akan menambah kekebalan terhadap virus corona.

Dilansir The Guardian, para ilmuwan di Oxford mencoba membandingkan orang yang disuntik dua dosis vaksin yang sama maupun kombinasi. 

Dua vaksin yang digunakan yakni vaksin Oxford/AstraZeneca dan Pfizer/BioNTech.

Studi menemukan perbedaan antibodi yang mencolok antara orang yang disuntik vaksin campuran dan dua dosis vaksin yang sama.

Dua dosis vaksin Pfizer menghasilkan tingkat antibodi tertinggi.

Baca juga: Kemenkes Targetkan 32,6 Juta Anak Usia 12-17 Tahun Jadi Target Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Kronologi Puluhan TKA China Ditolak Ikut Vaksinasi Covid-19 di Lebak Banten

Petugas medis saat menunjukkan botol vaksin AstraZeneca saat peresmian Sentra Vaksinasi di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, Senin (14/06/2021). Sentra vaksinasi ini akan beroperasi selama 3 bulan hingga tanggal 26 September 2021 dan melayani pemberian vaksin kepada penduduk berusia 18 tahun ke atas, masyarakat golongan usia pra-lansia, serta para pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sentra vaksinasi ini merupakan sentra perdana di Indonesia yang menggunakan vaksin AstraZeneca, sentra vaksinasi ini merupakan wujud nyata komitmen tiket.com dalam menjadi yang pertama dalam mendukung program pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan kembali industri pariwisata domestik. Tribunnews/Jeprima
Petugas medis saat menunjukkan botol vaksin AstraZeneca saat peresmian Sentra Vaksinasi di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, Senin (14/06/2021). (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Sementara itu, campuran antara satu dosis vaksin Oxford diikuti suntikan kedua dari Pfizer hampir sama manjurnya.

Sayangnya, percobaan untuk kombinasi lainnya tidak seefektif itu.

Berita Rekomendasi

Mereka yang mendapat vaksin Pfizer diikuti Oxford untuk dosis kedua, memiliki tingkat antibodi hampir 7 kali lebih rendah daripada dua suntikan Pfizer.

Meskipun demikian, campuran ini memiliki tingkat antibodi 5 kali lebih tinggi daripada orang yang mendapat dua dosis AstraZeneca.

"Anda pasti mendapat dorongan ekstra untuk sistem kekebalan Anda jika Anda mendapat vaksin RNA dari Pfizer untuk dosis kedua daripada vaksin AstraZeneca," kata Matthew Snape, kepala peneliti pada uji coba Com-Cov dan profesor di pediatri dan vaksinologi di Oxford.

Saat ini, para pejabat Inggris sedang mempertimbangkan apakah akan menawarkan dua dosis vaksin yang berbeda berdasarkan temuan Com-Cov.

Dimana nantinya dosis pertama akan disuntikkan vaksin Oxford/AstraZeneca dan diperkuat dengan Pfizer.

"Berdasarkan apa yang kami lihat di sini, beralih ke vaksin RNA dapat memiliki beberapa manfaat dalam hal antibodi," kata Snape.

Baca juga: Mengintip Vaksinasi Covid-19 Geiko dan Maiko, Para Geisha Jepang

Baca juga: Bolehkah Jalani Vaksin Kedua Sebelum Jadwal yang Ditentukan, Begini Penjelasan Dokter

Uji coba Com-Cov dirancang untuk melihat kemungkinan mencampur vaksin Covid-19 apabila nantinya ada kekurangan pasokan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas