Tiba di UEA, Menlu Lapid Resmikan Kedutaan Israel Pertama di Teluk
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid membuka kedutaan besar negara Yahudi pertama di Teluk selama perjalanan ke UEA pada Selasa (29/6/2021)
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid membuka kedutaan besar negara Yahudi pertama di Teluk selama perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA), pada Selasa (29/6/2021) setelah normalisasi hubungan tahun lalu.
Lapid mendarat di bandara Abu Dhabi tak lama setelah men-tweet foto dirinya di pesawat, dengan keterangan: "Lepas landas untuk kunjungan bersejarah ke UEA."
Ini adalah perjalanan resmi pertamanya setelah dilantik menjadi Menlu Israel.
"Pembukaan Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi dengan Menteri Kebudayaan dan Pemuda Emirati," kicaunya dengan foto dirinya dan Menteri UEA Noura Al-Kaabi saat peresmian, seperti dilansir dari Arab News, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Hubungan Membaik, Menteri Luar Negeri Israel Lakukan Kunjungan Bersejarah di UEA
Para menteri Israel sebelumnya telah mengunjungi UEA, tetapi Lapid yang baru ditunjuk adalah orang Israel paling senior yang melakukan perjalanan, dan yang pertama melakukan perjalanan dalam misi resmi.
"Israel menginginkan perdamaian dengan tetangganya. Dengan semua tetangganya,” ucap Lapid.
Sejak perjanjian normalisasi diprakarsai Amerika Serikat (AS) diumumkan pada Agustus tahun lalu, Israel dan UEA telah menandatangani sejumlah kesepakatan mulai dari pariwisata hingga penerbangan dan layanan keuangan.
Baca juga: PBB Desak Israel Segera Hentikan Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur
Dalam kunjungannya, Lapid akan meresmikan kedutaan Israel di Abu Dhabi serta konsulat di Dubai.
Kunjungan Lapid datang hampir setahun setelah dua negara bergerak maju untuk menormalkan hubungan.
Setelah itu serangkaian kunjungan oleh pejabat Israel yang direncanakan kemudian dibatalkan atas isu-isu tertentu termasuk pandemi Covid dan konflik diplomatik.
Pada bulan Maret, kunjungan resmi yang direncanakan oleh perdana menteri Israel saat itu Benjamin Netanyahu dibatalkan karena "perselisihan" dengan Yordania atas penggunaan wilayah udaranya, menurut pejabat Israel.
Netanyahu, digantikan sebagai Perdana Menteri oleh seorang nasionalis Yahudi, Naftali Bennett.
PERDAMAIAN
Menurut harian Jerusalem Post, Netanyahu berusaha mencegah menteri luar negerinya Gabi Ashkenazi melakukan kunjungan resmi ke UEA, untuk mencegah tudingan curi start menjelang pemilu Maret.