Ratusan Orang Meninggal dalam 5 Hari karena Suhu Panas di Kanada, Rata-rata Rumah Tak Berventilasi
Kematian mendadak akibat gelombang panas ekstrem di Kanada bagian barat meningkat menjadi ratusan dalam lima hari.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Polisi di kota-kota lain seperti Burnaby dan Surrey juga melaporkan lusinan kematian mendadak.
Pihak berwenang mengatakan kebanyakan korban adalah para lansia.
"Sebagian besar kasus ini terkait dengan panas," kata Sersan Polisi Vancouver, Steve Addison dalam sebuah pernyataan.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini, dan itu menghancurkan hati kami. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang lanjut usia atau rentan, harap hubungi mereka atau mampir untuk memeriksanya," jelasnya.
Warga Kanada diminta banyak minum agar terhidrasi, tidak keluar rumah, dan memeriksa anggota keluarga atau tetangga lansia.
Baca juga: Cara Menyimpan Minyak Zaitun dengan Benar, Hindari dari Panas, Cahaya dan Oksigen
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Jumat, 2 Juli 2021: 24 Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Panas ekstrem ini diperkirakan akan meluas ke wilayah Kanada lainnya pada Kamis ini, kata ahli meteorologi Doug Gillham.
Rekor suhu tertinggi berpotensi terjadi di beberapa kota termasuk Kota Kelowna di British Columbia, Kota Calgary dan Edmonton di Amberta, dan Kota Saskatoon di Saskatchewan.
Amerika Serikat juga mengalami gelombang panas ekstrem.
Di Oregon, pihak berwenang mengatakan setidaknya 63 orang telah meninggal karena masalah kesehatan terkait dengan cuaca panas selama beberapa hari terakhir.
Empat puluh lima dari kematian itu tercatat di wilayah Multnomah.
Sedikitnya 16 orang tewas di negara bagian King dan Snohomish di negara bagian Washington.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.