Parah! Pemalsuan Data Mitsubishi Electric Jepang Ternyata Sejak 30 Tahun, Presiden Mengundurkan Diri
Mitsubishi Electric, produsen elektronik utama, mengatakan bahwa Presiden Takeshi Sugiyama mengakui adanya penipuan data inspeksi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mitsubishi Electric, produsen elektronik utama, mengatakan bahwa Presiden Takeshi Sugiyama mengakui adanya penipuan data inspeksi yang terungkap dalam peralatan terkait AC dan rem untuk kereta api yang di produksi. Untuk itu bertanggungjawab serta segera mengundurkan diri.
"Saya meminta maaf atas kejadian ini dan jelas ini merupakan kecurangan terorganisir," papar Sugiyama dalam jumpa persnya Jumat (2/7/2021).
Masalah ini telah diperiksa dan data dilaporkan secara curang sejak sekitar tahun 1985 di pabrik Mitsubishi Electric di Prefektur Nagasaki, di mana AC untuk rel kereta api dan kompresor udara kereta api, dengan data pemeriksaannya dipalsukan.
"Kami dengan tulus meminta maaf karena tidak dapat memperbaiki tindakan terkait kualitas yang tidak pantas," tekannya sambil menundukkan kepala.
Selanjutnya ungkap Sugiyama, "Mengingat sejarah penunjukan saya sebagai Presiden pada tahun 2018, saya bertanya pada diri sendiri berkali-kali apakah mungkin bagi saya untuk tetap berada di posisi presiden untuk mendapatkan pemahaman dari pelanggan, pemegang saham, masyarakat, karyawan, dan lainnya. Saya telah memutuskan bahwa perlu untuk mengundurkan diri dan bekerja untuk memulihkan kepercayaan dengan sistem baru," tekannya lagi.
Mengenai latar belakang penipuan data inspeksi, "Kualitas adalah prioritas pertama, dan kualitas diprioritaskan daripada waktu pengiriman, tetapi kenyataannya adalah munculnya gagasan tidak diperlukan pengujian telah menjadi hal-hal yang dilakukan di dalam perusahaan."
Selain itu, perusahaan mengungkapkan bahwa ada perangkat lunak yang mengalihkan data pengujian lain untuk berpura-pura bahwa pengujian tersebut sesuai saat mengirimkan laporan pengujian kepada pelanggan.
Presiden Sugiyama berkata, "Saya harus mengakui bahwa itu adalah penipuan sistematis karena keberadaan perangkat lunak semacam itu dan fakta bahwa inspeksi penipuan berlanjut selama lebih dari 30 tahun," tekannya lagi.
Di sisi lain, mengenai dampak keselamatan dari inspeksi yang tidak tepat, peralatan AC belum dipastikan adanya kecelakaan serius seperti asap, kebakaran, atau jatuh selama 58 tahun terakhir.
Hideki Fukushima, direktur pelaksana yang menghadiri konferensi pers, mengatakan, "Saya menyadari bahwa sejauh ini tidak ada yang melanggar hukum, tetapi karena tidak ada kesepakatan bahwa item inspeksi dapat dihilangkan, saya pikir pelanggaran kontrak akan dipertanyakan."
Mitsubishi Electric telah membentuk komite investigasi yang terdiri dari pengacara luar dan kantor tanggap darurat yang dipimpin oleh Presiden untuk menyelidiki penyebabnya, dan akan merangkum hasil investigasi September nanti dan langkah-langkah pencegahan agar tak berulang di masa depan.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.