Sekjen PBB Serukan Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi, Demonstran Bakar Seragam Tentara
Sekjen PBB menyerukan militer Myanmar membebaskan Aung San Suu Kyi yang ditahan sejak kudeta militer lima bulan lalu
Editor: hasanah samhudi
Reuters tidak segera dapat menghubungi juru bicara militer untuk memberikan komentar.
Tentara Myanmar berusaha memaksakan otoritasnya sejak kudeta. Ini telah menghadapi protes, pemogokan yang melumpuhkan sektor publik dan swasta, dan kebangkitan konflik di perbatasan.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Diam-diam Pindahkan Aung San Suu Kyi Ke Lokasi Tidak Diketahui
Baca juga: Pemimpin Militer Myanmar Ajukan Dakwaan Baru terhadap Aung San Suu Kyi
Otoritas militer telah mencap lawan mereka sebagai teroris. Pada hari Rabu, otoritas militer membebaskan lebih dari 2.000 tahanan, kebanyakan mereka ditahan sejak kudeta.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan lebih dari 6.400 orang telah ditangkap sejak kudeta. Ini menempatkan korban tewas lebih dari 880, jumlah yang menurut militer dibesar-besarkan.
Tentara mengatakan pengambilalihan itu sejalan dengan konstitusi. Mereka mengambil alih kekuasaan karena menuduh adanya penipuan dalam pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi. Mantan komisi pemilihan telah menepis tuduhannya.
Sementara itu, jurnalis AS yang ditahan Daniel Fenster mengatakan dia baik-baik saja pada hari Kamis karena kasusnya atas tuduhan penghasutan ditunda di pengadilan Myanmar hingga 15 Juli.
Fenster (37) ditahan di bandara internasional utama pada Mei saat dia bersiap untuk meninggalkan negara itu.
Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch, mengatakan penahanan berkelanjutan terhadap Fenster adalah “keterlaluan dan tidak dapat diterima” dan dia harus dibebaskan.
“Pelaporan independen tentang apa yang terjadi di lapangan di Myanmar tidak boleh dianggap sebagai kejahatan,” katanya dalam sebuah pernyataan. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)