Militer Myanmar Tembak Mati 25 Warga, Total 888 Orang Telah Dibunuh Sejak Kudeta
Pasukan keamanan pemerintah militer atau junta Myanmar telah menembak mati 25 warga warga desa Depayin pada Jumat (2/7/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan bersenjata Myanmar menewaskan sedikitnya 25 orang dalam konfrontasi dengan penentang militer, kata seorang penduduk pada Minggu (4/7/2021).
Konfrontasi tersebut terjadi pada Jumat (2/7/2021) pagi, setelah empat truk militer menurunkan tentara di desa Depayin di wilayah Sagaing tengah, sekitar 300 kilometer utara ibukota Naypyidaw.
Dikutip dari Al Jazeera, orang-orang muda dari Angkatan Pertahanan Rakyat setempat, yang dibentuk untuk menentang para jenderal, mengambil posisi untuk menghadapi mereka.
Namun, mereka hanya memiliki senjata darurat dan dipaksa mundur oleh senjata yang lebih berat dari pasukan keamanan, kata penduduk tersebut.
"Ada orang-orang yang sekarat di pertanian dan di dekat rel kereta api. Mereka (tentara) menembak semua yang bergerak," kata warga lain, yang mengatakan pamannya termasuk di antara yang tewas.
Baca juga: Junta Minta Perusahaan Telekomunikasi Aktifkan Spyware untuk Memata-matai Komunikasi di Myanmar
Sebanyak 25 mayat telah dikumpulkan setelah pertempuran, kata kedua warga.
Penduduk desa menunggu hingga hari Sabtu untuk keluar dari rumah mereka dan melihat korban, kata seorang anggota pasukan pertahanan setempat yang membantu mengatur pengumpulan mayat.
"Kami pertama-tama mendapatkan sembilan mayat dan menguburkannya," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa delapan lagi ditemukan oleh tim yang berbeda dan juga dikuburkan pada hari yang sama.
Pada hari Minggu, mereka menemukan delapan mayat lagi.
"Saya melihat dari tubuh mereka bahwa sebagian besar dari mereka ditembak di kepala," katanya, sebuah pengamatan yang dikonfirmasi oleh seorang pria lain yang membantu memindahkan orang mati kepada AFP.
Penduduk lain mengatakan bahwa truk-truk militer memasuki daerah mereka dan menembaki sebuah desa di dekat hutan untuk mengusir anggota pasukan pertahanan setempat.
"Kami mendengar tembakan artileri sebanyak 26 kali," kata seorang penduduk desa, yang menambahkan bahwa para pejuang pasukan pertahanan mencoba untuk membalas tetapi tidak dapat menangkis serangan itu.
"Mereka menembak semua orang yang mereka lihat di jalan dan di desa. Mereka tidak hanya memiliki satu target," tambahnya.
Pasukan Pertahanan Rakyat Depayin mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa 18 anggotanya telah tewas dan 11 lainnya terluka.