Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

2.500 Orang di India Disuntik Air Garam, Jadi Korban Penipuan Vaksin Covid-19 Abal-abal

Ribuan orang di India menjadi korban penipuan vaksin Covid-19 palsu. Mereka disuntik menggunakan cairan garam.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in 2.500 Orang di India Disuntik Air Garam, Jadi Korban Penipuan Vaksin Covid-19 Abal-abal
Uma Shankar MISHRA / AFP
Seorang pasien yang pulih dari virus corona Covid-19 dan sekarang terinfeksi Jamur Hitam, infeksi jamur mematikan di Netaji Subhash Chandra Bose Medical College di Jabalpur pada 21 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang di India menjadi korban penipuan vaksin Covid-19 palsu.

Dilansir CNN, pihak berwenang mengatakan dokter dan para tenaga kesehatan yang terlibat sudah diamankan. 

Setidaknya ada 12 tempat vaksinasi palsu yang didirikan di area Mumbai negara bagian Maharashtra, menurut pejabat senior departemen kepolisian Mumbai Vishal Thakur.

"Mereka menggunakan saline water (air asin) dan menyuntikkannya," kata Thakur.

"Setiap tempat vaksinasi palsu yang mereka dirikan, mereka melakukan ini (penipuan)," ujarnya.

Saline water atau biasa dikenal salt water (air garam) adalah cairan yang mengandung larutan garam terutama natrium klorida dalam konsentrasi yang tinggi.

Baca juga: Malaysia Tolak Ujicoba Lawan India, Apa Kabar Persiapan Timnas Indonesia?

Baca juga: Mantan Istrinya Kini Jadi Ibu Tirinya, Pria di India Tak Terima dan Langsung Lapor Polisi

Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020.
Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Menurut Thakur, diperkirakan ada 2.500 orang yang telah disuntik cairan garam ini.

Berita Rekomendasi

Bahkan penyelenggara vaksinasi palsu ini memberi tarif untuk setiap suntikan.

Total keuntungan dari aksi penipuan ini mencapai USD 28.000 atau sekira Rp 404,7 juta.

"Kami telah menangkap dokter," jelas Thakur.

"Mereka menggunakan rumah sakit yang memproduksi sertifikat palsu, vial, jarum suntik."

Menurut laporan CNN pada Senin (5/7/2021), 14 orang telah ditangkap karena diduga terlibat pemalsuan vaksin Covid-19 ini.

Mereka menghadapi tuduhan melakukan kecurangan, percobaan pembunuhan, konspirasi kriminal, dan tuduhan lainnya.

Komuter berjalan di sepanjang peron menyusul pembatasan transportasi umum sebagai bagian dari lockdown untuk mengekang penyebaran Covid-19 di negara bagian Benggala Barat, di Kolkata pada Kamis (1/7).
Komuter berjalan di sepanjang peron menyusul pembatasan transportasi umum sebagai bagian dari lockdown untuk mengekang penyebaran Covid-19 di negara bagian Benggala Barat, di Kolkata pada Kamis (1/7). (AFP)

Thakur mengatakan, ada kemungkinan penambahan tersangka karena polisi masih melakukan penyelidikan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas