Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prancis Minta Warganya Tinggalkan Afghanistan di Tengah Kekhawatiran Keamanan

Prancis pada Selasa (13/7/2021) meminta semua warganya di Afghanistan untuk meninggalkan negara itu karena masalah keamanan, kata Kedubes Prancis.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Prancis Minta Warganya Tinggalkan Afghanistan di Tengah Kekhawatiran Keamanan
EMMANUEL MACRON / TWITTER / AFP
Pengambilan gambar ini diambil dari sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Januari 2021 menunjukkan Presiden Prancis sedang menyampaikan pidato setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS. Pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengatakan: "Kami tidak akan menyerah pada kekerasan beberapa orang yang ingin mempertanyakan" demokrasi setelah pendukung Donald Trump melanggar Capitol AS beberapa jam sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Prancis pada Selasa (13/7/2021) meminta semua warganya di Afghanistan untuk meninggalkan negara itu karena masalah keamanan, kata Kedutaan Besar Prancis di Kabul.

Dilansir France24, imbauan ini dikeluarkan pemerintah Prancis ketika Taliban terus melakukan serangan besar-besaran, sementara pasukan asing menyelesaikan penarikan mereka.

"Pemerintah akan mengatur penerbangan khusus pada Sabtu (17/7/2021) berangkat dari Kabul untuk kembali ke Prancis bagi seluruh masyarakat Perancis," kata Kedutaan dalam pernyataan, dijelaskan pula penerbangan tersebut bebas biaya.

"Kedutaan Prancis secara resmi merekomendasikan kepada semua warga negara Prancis untuk mengambil penerbangan khusus ini atau segera meninggalkan negara itu dengan cara mereka sendiri."

Baca juga: Kemlu RI: 43 WNI Telah Meninggalkan Afghanistan

Baca juga: POPULER Internasional: Virus Zika Ditemukan di India | Taliban Klaim Kuasai 85% Wilayah Afghanistan

Pengambilan gambar ini diambil dari sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Januari 2021 menunjukkan Presiden Prancis sedang menyampaikan pidato setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS. Pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengatakan:
Pengambilan gambar ini diambil dari sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Januari 2021 menunjukkan Presiden Prancis sedang menyampaikan pidato setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS. Pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengatakan: "Kami tidak akan menyerah pada kekerasan beberapa orang yang ingin mempertanyakan" demokrasi setelah pendukung Donald Trump melanggar Capitol AS beberapa jam sebelumnya. (EMMANUEL MACRON / TWITTER / AFP)

Prancis bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang telah menyuruh warganya pergi, atau mengevakuasi mereka - termasuk dalam beberapa hari terakhir India dan China.

Kedutaan mengatakan tidak akan berada dalam posisi untuk memastikan keberangkatan aman warga yang memilih untuk tinggal di luar 17 Juli.

Taliban telah melancarkan serangan di seluruh negara itu sejak awal Mei, ketika pasukan asing pimpinan AS mulai penarikan terakhir mereka, yang sekarang hampir selesai.

Berita Rekomendasi

Kelompok Islam garis keras telah menyapu sebagian besar wilayah utara, dan pemerintah sekarang memegang sedikit lebih dari konstelasi ibukota provinsi yang sebagian besar harus dipasok kembali melalui udara.

Baca juga: POPULER Internasional: Virus Zika Ditemukan di India | Taliban Klaim Kuasai 85% Wilayah Afghanistan

Baca juga: Taliban Mengklaim Telah Menguasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Berita lain terkait Taliban

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas