Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Menerjang Jerman dan Belgia, Lebih dari 60 Orang Tewas dan 70 Lainnya Hilang

Lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 70 hilang setelah hujan lebat memicu banjir parah di Jerman barat dan negara tetangga Belgia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Banjir Menerjang Jerman dan Belgia, Lebih dari 60 Orang Tewas dan 70 Lainnya Hilang
Bernd LAUTER / AFP
Seorang pria berjalan melewati banjir menuju rumah-rumah yang hancur di Schuld dekat Bad Neuenahr, Jerman barat, pada 15 Juli 2021. Lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 70 hilang setelah hujan lebat memicu banjir parah di Jerman barat dan negara tetangga Belgia 

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 70 hilang setelah hujan lebat memicu banjir parah di Jerman barat dan negara tetangga Belgia, Sky News melaporkan.

58 korban tewas berada di Jerman.

Saat Kanselir Angela Merkel menyatakan solidaritas kepada mereka yang terkena dampak banjir, ia menyebut situasi itu sebagai "bencana".

Merkel berkata: "Saya berduka untuk mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana ini."

Merkel berjanji segalanya akan dilakukan untuk menemukan mereka yang masih hilang.

Di Belgia, 9 kematian telah dilaporkan.

Baca juga: Jerman Tuding China dan Rusia Punya Maksud Politik di Balik Distribusi Vaksin Covid-19

Baca juga: Wanita 90 Tahun di Belgia Meninggal setelah Terinfeksi Covid-19 dengan 2 Varian Sekaligus

Foto udara yang diambil pada 15 Juli 2021 menunjukkan klinik dan rumah sakit Mutterhaus Ehrang dikelilingi oleh air banjir, di Trier, Jerman barat, akibat hujan lebat.
Foto udara yang diambil pada 15 Juli 2021 menunjukkan klinik dan rumah sakit Mutterhaus Ehrang dikelilingi oleh air banjir, di Trier, Jerman barat, akibat hujan lebat. (Sebastian Schmitt / DPA / AFP)

Korban tewas termasuk setidaknya 30 di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, dan 28 di negara bagian Rhineland-Palatinate di selatan.

Berita Rekomendasi

Di antara desa-desa Jerman yang paling parah terkena dampak adalah Schuld, yang terletak di distrik Rhineland-Palatinate di Ahrweiler.

Di wilayah itu, beberapa rumah runtuh dan hingga 70 orang masih belum ditemukan.

Puluhan orang lainnya terjebak di atap rumah mereka menunggu penyelamatan.

Pihak berwenang menggunakan perahu karet dan helikopter untuk evakuasi warga.

Jerman juga mengerahkan 200 tentara untuk membantu operasi penyelamatan.

Komunikasi ikut terhambat karena koneksi telepon dan internet terputus di beberapa bagian wilayah.

Tingkat kerusakan di seluruh wilayah belum jelas setelah banyak desa terputus oleh air banjir dan tanah longsor yang membuat jalan tidak dapat dilalui.

Banyak korban tewas ditemukan setelah banjir mulai surut kembali.

Empat orang tewas dalam insiden terpisah setelah ruang bawah tanah dibanjiri di Cologne, Kamen dan Wuppertal.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa sebuah bendungan bisa jebol.

Perdana Menteri Rhineland-Palatinate (Rheinland-Pfalz) Malu Dreyer mengatakan:

"Ini adalah bencana. Ada yang tewas, hilang dan banyak orang masih dalam bahaya."

"Semua layanan darurat kami beraksi sepanjang waktu dan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri."

"Saya menyampaikan simpati saya kepada para korban bencana banjir ini," tambahnya.

Rekaman video dari kota spa Jerman Bad Neuenahr menunjukkan properti yang rusak, mobil dan truk berserakan di jalan-jalan, dan pohon tumbang dan puing-puing mengambang.

Di Belgia, di antara sembilan korban jiwa adalah dua orang yang meninggal akibat hujan deras.

Sebuah gambar yang diambil pada 15 Juli 2021 menunjukkan pemandangan jalan yang banjir di kota Verviers, Belgia, dekat Liege, setelah hujan lebat dan banjir melanda Eropa barat.
Sebuah gambar yang diambil pada 15 Juli 2021 menunjukkan pemandangan jalan yang banjir di kota Verviers, Belgia, dekat Liege, setelah hujan lebat dan banjir melanda Eropa barat. (ANTHONY DEHEZ / BELGA / AFP)

Seorang gadis 15 tahun hilang setelah hanyut oleh sungai yang meluap.

Sekitar 10 rumah runtuh di Pepinster setelah sungai Vesdre membanjiri kota Belgia timur.

Penduduk dari 1.000 rumah lebih telah dievakuasi.

Sekitar 200.000 properti alami mati listrik di Jerman, kata Westnetz, perusahaan jaringan distribusi listrik terbesar di negara itu.

Banyak pula gardu induk tidak dapat dijangkau untuk perbaikan karena jalan masih terhalang.

Pakar cuaca mengatakan bahwa hujan di wilayah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Partai politik Hijau menyebut banjir disebabkan oleh pemanasan global.

Pemimpin parlementernya, Katrin Goering-Eckardt mengatakan kepada televisi RTL/NTV:

"Ini merupakan dampak dari bencana iklim dan ini adalah peringatan lain untuk menyadarkan kita."

Seorang warga berusia 63 tahun mengatakan kepada televisi SWR:

"Saya belum pernah mengalami bencana di mana sungai meluap dalam waktu sesingkat itu."

Tentara dikerahkan untuk membantu penduduk yang terdampar, mengangkut pengungsi dan mengisi karung pasir saat sungai meluap.

Dua petugas pemadam kebakaran tewas di wilayah Sauerland, timur laut Bonn, pada Rabu (14/7/2021).

Satu orang tenggelam dan yang kedua collaps setelah operasi penyelamatan, menurut kantor berita DPA.

Hagen, sebuah kota berpenduduk 180.000 di Jeman, mengumumkan keadaan darurat pada Rabu setelah sungai Volme meluap.

Banjir menyebabkan lift di rumah sakit rusak, dan rumah perawatan harus dievakuasi.

Warga juga diminta untuk meninggalkan distrik ibukota regional Duesseldorf, pusat bisnis utama.

Banjir bandang dan hujan telah mengganggu transportasi kereta api, jalan dan sungai.

Badai hujan lebih lanjut diperkirakan akan melanda Jerman barat daya, dan dapat berlanjut hingga Jumat malam, peramal cuaca memperingatkan.

"Kami melihat situasi seperti ini hanya di musim dingin biasanya," Bernd Mehlig, seorang pejabat lingkungan dari North Rhine-Westphalia, wilayah yang paling terkena dampak, mengatakan kepada penyiar WDR.

"Sesuatu seperti ini, dengan intensitas seperti ini, benar-benar tidak biasa di musim panas."

Sementara itu, hujan deras juga meluas ke Prancis, Luksemburg, dan Belanda.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar banjir di Eropa

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas