Setengah Juta Warga China Tandatangani Surat untuk WHO, Tuntut Penyelidikan Lab AS Terkait Covid-19
Isi surat itu menyerukan dilakukannya penyelidikan ke Laboratorium Fort Detrick milik Amerika Serikat (AS).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Lebih dari setengah juta warga China telah menandatangani surat bersama yang ditujukan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Isi surat itu menyerukan dilakukannya penyelidikan ke Laboratorium Fort Detrick milik Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (19/7/2021), tuntutan ini diklaim untuk 'mencegah' munculnya epidemi di masa depan.
Perlu diketahui, Institut Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat AS (USAMRIID) di Fort Detrick, Maryland, sebelumnya ditutup sementara pada 2019 setelah inspeksi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Laboratorium di sana menyampaikan bahwa alasan penutupannya adalah 'masalah infrastruktur yang sedang berlangsung dengan dekontaminasi air limbah'.
Baca juga: Beda Pendapat Tedros dengan Laporan WHO: Kecelakaan Laboratorim Wuhan Mungkin Jadi Muasal Covid-19
Namun surat kabar China meragukan penjelasan tersebut dan mengatakan bahwa sebuah studi yang dilakukan pada Juni lalu oleh Program Penelitian dari Institut Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa virus corona (Covid-19) mungkin saja telah ada di AS sejak awal Desember 2019.
"Telah terjadi insiden kebocoran di lab pada musim gugur 2019, tepat sebelum pecahnya epidemi Covid-19. Namun, rincian informasi telah dirahasiakan oleh AS dengan alasan keamanan nasional," tulis surat yang dibuat oleh warga China tersebut yang dikutip oleh media setempat.
Surat itu mencatat bahwa China telah mengizinkan Ahli Virologi Barat dan perwakilan media AS untuk mengunjungi Institut Virologi Wuhan.
Sementara AS tidak melakukan hal yang sama terhadap Fort Detrick atau membagikan data apapun dengan negara lainnya, termasuk China yang independen dari pengaruh geopolitik AS.
Sebelumnya, pada Januari lalu, sekelompok Ahli internasional WHO melakukan perjalanan ke Wuhan, China, sebagai bagian dari penyelidikan mengenai asal-usul Covid-19.
WHO pun kemudian menyusun laporan dan mengklaim bahwa kebocoran virus corona dari laboratorium di Wuhan yang diduga menjadi awal munculnya Covid-19, tidak mungkin terjadi.