Akun Twitter Perwakilan Republik AS Diblokir setelah Sebut Covid-19 Tak Berbahaya bagi Orang Kurus
Akun Twitter Perwakilan Partai Republik AS diblokir setelah mencuit bahwa Covid-19 tak berbahaya bagi orang yang tidak gemuk berusia di bawah 65 tahun
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan layanan jejaring sosial Twitter Inc menangguhkan atau memblokir sementara akun Perwakilan Partai Republik AS Marjorie Taylor Greene pada Senin (19/7/2021).
Pemblokiran itu sehubungan dengan cuitan Greene di akun Twitter-nya, @mtgreenee, yang melanggar kebijakan misinformasi media sosial tentang virus corona (Covid-19).
Dikutip dari CNA, Greene mencuit bahwa virus corona tidak berbahaya bagi orang yang tidak gemuk, yang berusia di bawah 65 tahun.
Greene juga menulis, organisasi tidak boleh memaksakan vaksin atau masker yang disetujui "non-FDA".
Diketahui, Amerika Serikat menggunakan vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc, Moderna Inc dan Johnson & Johnson di bawah otorisasi penggunaan darurat Food and Drug Administration (FDA).
Baca juga: Sempat Tolak Lockdown, PM Inggris Diklaim Sebut Hanya Lansia Usia 80an yang Kritis karena Covid-19
Tak satu pun dari vaksin ini sepenuhnya disetujui tetapi banyak penelitian telah membuktikan kemanjurannya.
Presiden AS Joe Biden telah meminta perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan terhadap kesalahan informasi vaksin.
Untuk itu, cuitan Greene kemudian diberi label sebagai konten "menyesatkan" oleh platform.
"Kami mengambil tindakan penegakan pada akun @mtgreenee atas pelanggaran Peraturan Twitter, khususnya kebijakan informasi menyesatkan Covid-19," kata juru bicara Twitter dalam pernyataan melalui email.
Dikatakan pihak Twitter, akun Greene akan diblokir selama 12 jam sejak dilabeli "menyesatkan".
Baca juga: Update Corona Global 20 Juli 2021 Siang: Indonesia Peringkat 14 Dunia, dengan Kasus Aktif 542.938
Sementara itu, alam sebuah pernyataan video di Facebook Live, Greene mengakui bahwa akun Twitter-nya telah diblokir sementara dari platform.
Dalam video tersebut, Greene menyalahkan pemerintahan Biden karena mencoba mengendalikan kebebasan berbicara.
"Ingat, minggu lalu ketika sekretaris pers kami mengatakan Gedung Putih bekerja untuk menghentikan penyebaran (informasi yang salah) karena mereka ingin berhati-hati dan mereka ingin mengendalikan informasi yang dibagikan tentang COVID-19 dan vaksin, bukan? Bukankah itu menyangkut?" kata Greene.
Pada bulan Januari lalu, Twitter juga memblokir sementara akun Greene setelah dia berdebat dengan pejabat pemilihan negara bagian atas tuduhan penipuan pemilih.
Adapun, tak hanya Greene, sebelumnya, Perwakilan Partai Republik telah mendapat kecaman karena komentar tentang pandemi.
Pada bulan Juni dia meminta maaf setelah membandingkan persyaratan masker Covid-19 dan vaksinasi dengan Holocaust yang menewaskan 6 juta orang Yahudi.
Lebih lanjut, berdasarkan data dari worldometers.info, pada Selasa (20/7/2021) pukul 16.20 WIB, total kasus Covid-19 di Amerika Serikat masih menduduki posisi pertama untuk infeksi tertinggi di dunia.
Dilaporkan ada 35.018.600 kasus, dengan kematian 624.983 jiwa di Negara Paman Sam.
Sedangkan kasus aktifnya mencapai 4.987.415 kasus, artinya ada penurunan dibanding dua hari yang lalu dengan 4.988.178 kasus aktif.
Baca artikel lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)