Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Rilis Orion-E, Drone Maut Penghancur Tank dan Ranpur Lapis Baja

Drone Orion versi awal digunakan militer Rusia, dan telah dikerahkan untuk ikut operasi udara di Suriah terhadap kelompok ISIS.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Rusia Rilis Orion-E, Drone Maut Penghancur Tank dan Ranpur Lapis Baja
RUSSIATODAY/SPUTNIKNEWS
WAJAH ORION - Penampilan fisik pesawat nirawak (UAV) Orion yang sejak 2019 diterjunkan Rusia di medan tempur Suriah. Versi terbaru drone tempur ini akan dipamerkan di MAKS 2021 di Moskow pekan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Industri militer Rusia mengumumkan pesawat nirawak (drone) baru yang diklaim memiliki kemampuan mematikan di medan tempur.

Wujud fisik dan detil kendaraan udara tak berawak itu akan dirilis di rangkaian pameran dirgantara di Moskow pekan ini.  Demikian diwartakan Russia Today, Selasa (20/7/2021).

Drone anyar itu dilengkapi bom dan roket yang akan memungkinkannya menghancurkan instalasi musuh, formasi pasukan dan kendaraan yang sedang bergerak.

Berbicara kepada RIA Novosti, Dmitry Shugaev, Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer, mengatakan penjelasan lengkap versi tempur drone Orion-E akan segera dilakukan produsennya.

Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon

Pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh ini menggendong bom presisi yang memungkinkannya menghancurkan emplasemen stasioner, serta tank dan pengangkut personel lapis baja.

Orion mampu terbang tujuh kilometer di atas tanah, memiliki lebar sayap 16 meter, dan muatan bom maksimum 200 kilogram.

Drone Orion versi awal digunakan militer Rusia, dan telah dikerahkan untuk ikut operasi udara di Suriah terhadap kelompok ISIS.

BERITA REKOMENDASI

“Sebelumnya, sistem tak berawak hanya tersedia untuk dijual dalam versi pengawasan, dan tanpa persenjataan,” kata Shugaev. Sembilan unit Orion-E telah dipesan pelanggan asing sejak 2019.

Dalam hal pangsa pasar pesawat tak berawak Rusia, pejabat ekspor senjata mengatakan dalam jangka menengah,Rusia siap mengambil 10 persen pasar internasional.

Mereka akan mendorong produksi drone pengintaian dan penyerang. Selain itu, sejumlah drone baru, termasuk versi bersenjata lengkap, saat ini sedang dalam pengembangan.

Pada bulan April, perusahaan senjata Grup Kronshtadt Rusia, yang mengembangkan Orion, mengungkapkan telah menghabiskan $ 52 juta untuk pembangunan pabrik baru.

Proyek mereka disebut pabrik manufaktur pertama di Rusia yang khusus memproduksi drone. Tahun lalu, kantor berita TASS mengungkapkan lebih dari 900 kendaraan udara tak berawak Rusia telah memasuki layanan aktif sejak 2012.


Pabrik seluas 45.000 meter persegi, dibangun di kota Dubna, dekat Moskow. Ia menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1.500 orang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pabrik itu akan meluncurkan produk perdananya November 2021.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas