Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Studi : Skala Kematian Covid-19 di India 10 Kali Lebih Tinggi dari Data Resmi Pemerintah  

Peneliti memperkirakan ada 3-4,7 juta angka kematian lebih banyak dari yang diperkirakan antara periode Januari 2020 hingga Juni 2021

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hasil Studi : Skala Kematian Covid-19 di India 10 Kali Lebih Tinggi dari Data Resmi Pemerintah  
aljazeera.com
Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa jumlah kematian akibat virus corona (Covid-19) di India bisa '10 kali lebih tinggi' dari jumlah resmi yang tercatat dalam data pemerintah negara itu.

Kelompok riset Center for Global Development (CGD) nonpartisan memperingatkan situasi pandemi di India 'jauh lebih buruk' dibandingkan dengan apa yang dilaporkan saat ini.

Jumlah kematian yang tercatat secara resmi akibat virus ini pada akhir Juni lalu mencapai 400.000.

Terkait skala situasi di India, para peneliti memperkirakan bahwa sebenarnya ada 3 hingga 4,7 jutaan angka kematian lebih banyak dari yang diperkirakan antara periode Januari 2020 hingga Juni 2021.

Angka kematian ini, kata mereka, sebenarnya mungkin terhitung dalam angka 'beberapa juta', bukan ratusan ribu saja.

Jika benar, ini tentu saja bisa disebut sebagai tragedi kemanusiaan terburuk di India sejak kemerdekaan.

Baca juga: Kado Terindah Tya Ariestya Saat Idul Adha, Negatif Covid-19 Setelah Dua Pekan Isoman

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (21/7/2021), laporan dari CGD nonpartisan mengeksplorasi tiga kumpulan data berbeda untuk memberikan gambaran komprehensif tentang skala pandemi di India dan mendapatkan perkiraan berbasis data 'untuk kali pertama'.

CGD menyebut kenyataan itu 'sangat buruk' jika dibandingkan data yang telah dilaporkan secara resmi, karena jumlah korban tewas di India 'telah dikurangi' angka kematiannya.

Para peneliti ini kemudian mengutip tidak adanya India dari database global yang mendokumentasikan perkiraan lonjakan kematian selama pandemi Covid-19.

Sebelumnya, India telah menghadapi 'banjir kritik' dari para ahli yang berpendapat bahwa informasi yang diberikan oleh layanan kesehatan negara itu tidak akurat dan bertolak belakang dengan fakta yang ada.

Hal itu karena hingga saat ini para profesional medis masih kewalahan berjuang untuk mengatasi pandemi.


Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah negara bagian di seluruh India telah mengeluarkan data yang direvisi setelah menyelesaikan 'backlog', revisi ini meningkatkan jumlah kematian akibat Covid-19 hingga mencapai ribuan.

Menurut data yang diberikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak awal pandemi, India telah secara resmi mencatat 31.144.229 kasus virus yang dikonfirmasi dan 414.108 kematian.

Angka ini menjadikan India sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia jika dilihat secara global.

Negara di kawasan Asia Selatan itu telah babak belur dihantam Covid-19, karena varian B.1.67.2 (Delta) yang menyebar secara cepat ke seluruh negeri sejak April dan Mei lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas