Varian Delta Menyebar dengan Cepat, PM Prancis Sebut Orang Belum Divaksin Sumbang 97% Kasus Covid-19
Varian Delta dari virus corona penyebab Covid-19 kini menjadi varian utama yang beredar di Prancis, kata Perdana Menteri Jean Castex, Rabu (21/7/2021)
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Varian Delta dari virus corona penyebab Covid-19 kini menjadi varian utama yang beredar di Prancis, kata Perdana Menteri Jean Castex pada Rabu (21/7/2021)
Melansir France24, Castex seraya menambahkan, bahwa 96 persen kasus yang dilaporkan sehari sebelumnya termasuk di antara yang divaksinasi.
"Varian Delta adalah yang mayoritas, lebih menular", kata Castex kepada televisi TF1, berbicara tentang varian yang pertama kali terdeteksi di India.
Perdana Menteri Prancis mengatakan negara itu menghadapi "gelombang keempat" infeksi virus corona, dengan 18.000 kasus baru dilaporkan pada Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Rakyat Prancis Tolak Paspor Imun dan Perintah Vaksinasi, Ratusan Ribu Demonstran Turun ke Jalan
Menteri Kesehatan Olivier Véran menuturkan kepada anggota parlemen bahwa total kasus telah meningkat sekitar 150 persen selama seminggu terakhir.
Lonjakan kasus dinilai sebagai akibat dari varian Delta yang menyebar cepat.
Ia menggambarkan peningkatan tersebut sebagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintah Prancis mulai minggu ini memberi anggota parlemen rencana baru untuk memerangi Covid-19, yang akan mencakup persyaratan izin kesehatan di berbagai tempat mulai awal Agustus dan mewajibkan vaksinasi bagi petugas kesehatan.
Castex mengatakan izin kesehatan tidak akan diperlukan di sekolah ketika tahun ajaran dimulai pada bulan September.
Baca juga: Legislator PKS Minta Pemerintah Evaluasi Penggunaan Vaksin Sinovac
Sementara itu, dikutip dari worldometers.info, per Kamis (22/7/2021) Prancis mencatat 5.911.601 kasus virus corona.
Sebanyak 5.666.411 orang telah pulih dari infeksi Covid-19 dan saat ini ada 133.636 kasus aktif di Prancis.
Negara ini berada di peringkat ke-5 berdasarkan perhitungan global dan memiliki 111.554 kematian akibat Covid-19.
Berita lain terkait Infeksi Virus Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)