Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Taliban menyatakan tak ingin monopoli kekuasaan, namun ingin pemerintahan Afghanistan yang diterima semua pihak dan Presiden Ashraf Ghani disingkirkan

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan
Dimitar DILKOFF / AFP
Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Taliban mengatakan tidak ingin memonopoli kekuasaan di Afghanistan. Namun mereka menegaskan tidak akan ada perdamaian di Afghanistan sampai ada pemerintahan baru yang dirundingkan di Kabul dan Presiden Ashraf Ghani disingkirkan.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita The Associated Press, yang dikutip Aljazeera, juru bicara Taliban, Suhail Shaheen memaparkan sikap kelompoknya tentang apa yang harus terjadi di Afghanistan.

Taliban dilaporkan dengan cepat merebut wilayah dalam beberapa pekan terakhir, merebut perlintasan perbatasan strategis dan mengancam sejumlah ibu kota provinsi.

Tentara Amerika Serikat dan NATO meninggalkan Afghanistan. Penarikan AS-NATO lebih dari 95 persen selesai dan akan selesai pada 31 Agustus.

Perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, hari Minggu lalu mengatakan pada konferensi pers Pentagon bahwa, Taliban memiliki momentum strategis dan dia tidak mengesampingkan pengambilalihan sepenuhnya oleh Taliban.

Baca juga: Taliban Kibarkan Bendera di Area Vital, Kuasai Perbatasan Afghanistan dan Pakistan

Baca juga: Afganistan dan Taliban Terus Lanjutkan Negosiasi hingga Tercapai Kesepakatan

Namun Milley yakin hal itu bisa dihindari.

Penghasut Perang

Berita Rekomendasi

Shaheen mengatakan Taliban akan meletakkan senjata ketika pemerintah yang diterima semua pihak berkuasa di Kabul dan Ghani tidak berkuasa lagi.

“Saya ingin memperjelas bahwa kami tidak percaya pada monopoli kekuasaan karena pemerintah mana pun yang (berusaha) untuk memonopoli kekuasaan di Afghanistan di masa lalu, bukanlah pemerintah yang berhasil,” kata Shaheen.

Shaheen sepertinya merujuk juga pada pemerintahan Taliban selama lima tahun lalu.  “Jadi kami tidak ingin mengulang formula yang sama,” katanya.

Tetapi dia juga tidak berkompromi dengan kelanjutan pemerintahan Ghani.

Baca juga: Pemimpin Senior Taliban Ungkap Kelompoknya Enggan Terlibat Pertempuran di Dalam Kota Afghanistan

Baca juga: Di Rusia, Taliban Menyatakan Siap Berdamai Dengan Pemerintah Afganistan

Ia menyebut Ghani sebagai penghasut perang dan menuduhnya menjanjikan serangan terhadap Taliban dalam pidatonya pada Idul Adha Selasa lalu.

Shaheen tak mengakui pemerintahan Ghani, yang dituduh penuh dengan penipuan selama pemilu 2019.

Setelah pemungutan suara itu, Ghani dan saingannya Abdullah Abdullah mendeklarasikan diri sebagai presiden.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas