Demonstran Anti-Lockdown di Australia Bentrok dengan Polisi, Langgar Aturan Covid-19
Pengunjuk rasa di Australia, tanpa protokol kesehatan, bentrok dengan kepolisian dalam aksi anti-lockdown di Sydney dan Melbourne Sabtu (24/7)
Editor: hasanah samhudi
![Demonstran Anti-Lockdown di Australia Bentrok dengan Polisi, Langgar Aturan Covid-19](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/vaksinasi-di-australia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Ribuan pengunjuk rasa anti-lockdown berkumpul di dua kota terbesar Australia pada Sabtu (24/7). Sejumlah demonstran di Sydney ditangkap setelah bentrokan keras dengan polisi setempat.
Beberapa demonstran di Sydney terlihat melemparkan botol dan tanaman, yang dicabut dari trotoar, ke arah petugas polisi.
Sementara pengunjuk rasa lainnya meneriakkan “Kebebasan, kebebasan” saat mereka berbaris di sepanjang Broadway di kawasan pusat bisnis kota.
Sebuah unjuk rasa besar juga terjadi di Melbourne dan protes lainnya diadakan secara nasional.
Menteri Layanan Darurat New South Wales, David Elliott, mengatakan bahwa lebih dari 50 orang didakwa dengan pelanggaran di Sydney.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, Selandia Baru Minta Warga Negaranya Pulang Tinggalkan Australia
Baca juga: Negara Bagian Victoria di Australia Lockdown Kelima Kalinya, Imbas 18 Kasus Corona Baru
“Apa yang kita lihat hari ini adalah 3.500 orang bodoh yang sangat egois,” katanya, menggunakan bahasa gaul lokal, boofhead, untuk orang bodoh.
"Ini adalah tipe orang yang akan memperpanjang lockdown ini,” ujarnya.
Di Melbourne, media lokal mengatakan, ribuan pengunjuk rasa memadati jalan-jalan setelah berkumpul di luar parlemen negara bagian pada sore hari.
Demonstran tanpa masker melanggar aturan tentang perjalanan yang tidak penting dan pertemuan publik sehari setelah pihak berwenang menyarankan pembatasan dapat tetap berlaku hingga Oktober.
Penyelenggara telah menjuluki protes itu sebagai unjuk rasa kebebasan. Mereka mempublikasikannya di halaman media sosial yang sering digunakan untuk menyebarkan disinformasi vaksin dan teori konspirasi.
Baca juga: Singapura dan Australia Kirim Bantuan Ventilator dan Tabung Oksigen untuk Indonesia
Baca juga: Wabah Delta Covid-19 di Australia Memburuk Meskipun Sydney Lockdown
Para peserta membawa tanda dan spanduk bertuliskan "Bangun Australia" dan "Kuras Rawa" - pesan yang menggemakan yang terlihat dalam demonstrasi serupa di luar negeri.
Stephen Jones, anggota parlemen nasional dari Sydney, mengutuk para pengunjuk rasa dengan menyebut mereka egois, idiot sembrono. "Tidak ada yang ingin dilockdown,” ujarnya, seperti dilansir dari The Straits Times.
Polisi mengatakan mereka mendukung kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai. “Namun, protes hari ini melanggar Perintah Kesehatan Masyarakat Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Helikopter berdengung di jalan-jalan di atas Sydney, sebuah kota berpenduduk lima juta orang yang berjuang untuk menahan wabah varian Delta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.