Kasus Covid-19 Melonjak Lebih 7.000 Sehari, Hanoi Lockdown dan 8 Juta Warga Harus Tinggal di Rumah
Delapan juta warga Hanoi harus tinggal di rumah setelah Vietnam melockdown Ibukota Hanoi mulai Sabtu (24/7) karena kasus Covid-19 melonjak
Editor: hasanah samhudi
Awal pekan ini, pihak berwenang telah menangguhkan semua kegiatan di luar ruangan di Hanoi dan memerintahkan bisnis yang tidak penting untuk ditutup menyusul peningkatan kasus.
Baca juga: Bangladesh Cabut Lockdown selama 9 Hari untuk Merayakan Idul Adha, Puluhan Juta Orang Padati Pasar
Baca juga: Sempat Tolak Lockdown, PM Inggris Diklaim Sebut Hanya Lansia Usia 80an yang Kritis karena Covid-19
Pertemuan Majelis Nasional yang dibuka di Hanoi pada hari Selasa dengan 499 delegasi sedang berlangsung, meskipun dipersingkat menjadi 12 hari dari 17 hari semula.
Para delegasi telah divaksinasi, secara teratur diuji untuk virus corona dan bepergian dalam gelembung, dan diisolasi di hotel, menurut Majelis Nasional.
Vietnam adalah salah satu dari sedikit negara berkembang yang berhasil menahan virus selama gelombang pertama pandemi.
Tetapi negara Asia Tenggara itu lambat dalam pengadaan dan pemberian vaksin, dengan hanya hampir 4,5 juta dosis yang diberikan sejauh ini.
Ia juga mengembangkan inokulasinya sendiri dan pihak berwenang mengatakan mereka berharap untuk mencapai kekebalan kelompok pada awal 2022.
Baca juga: Survei Median: Netizen Lebih Memilih Lockdown daripada PPKM
Vietnam memiliki kebijakan untuk merawat semua pembawa virus di rumah sakit, menempatkan pekerja medis dan rumah sakit di bawah tekanan besar, meskipun aturan tersebut telah dicabut di beberapa daerah. (Tribunnews.com/TST/Aljazeera/Hasanah Samhudi)