Yume no Ohashi Jadi Jembatan Kenangan di Jepang, Tempat Obor Olimpiade Dinyalakan
Api dari Yunani yang melintas daratan dan lautan tiba di Tokyo Maret lalu, disulut di stadiun utama olahraga nasional Jepang saat pembukaan 23 Juli.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sabtu (24/7/2021) hari kedua turnamen Olimpiade, di stand obor di daerah pesisir Tokyo, dipasang api obor olimpiade yang menyala besar dan mudah disaksikan banyak orang yang lewat di Jembatan Yume no Ohashi.
Api dari Yunani yang melintas daratan dan lautan tiba di Tokyo Maret lalu, disulut di stadiun utama olahraga nasional Jepang saat pembukaan 23 Juli 2021 malam hari.
Keesokan harinya, Sabtu (24/7/2021) dipindahkan dan dipasang di jembatan tersebut yang berada di Koto-ku Tokyo, dekat Tokyo Big Sight, disaksikan masyarakat beramai-ramai, seolah tak ada deklarasi darurat (PSBB) Covid-19.
Ada pagar di sekitar tempat obor dan akses dibatasi, tetapi Sabtu malam setelah upacara pembukaan, karena juga hari libur, banyak orang berdatangan untuk mengambil gambar menggunakan ponsel mereka.
"Saya ingin mengingat putra saya dengan obor api tersebut. Saya mendapat tiket untuk pertandingan bola pantai, jadi saya melihatnya di Taman Shiokaze terdekat menantikannya, tetapi saya akan menontonnya di TV saja karena panas dan masa Deklarasi Darurat saat ini," kata seorang pria berusia tiga puluhan tahun yang tinggal di lingkungan itu bersama putranya yang berusia tiga tahun.
Seorang wanita berusia dua puluhan yang mengunjungi dengan seorang teman dari perguruan tinggi berkata, "Naomi Osaka adalah dari generasi yang sama, jadi saya merasa bahwa dia adalah pelari terakhir yang keren."
Baca juga: 3 Pimpinan Organisasi Ekonomi Jepang Sengaja Tak Hadiri Pembukaan Olimpiade
"Saya harap saya dapat mendukung Anda dan terkesan dengan Pembukaan Olimpiade."
Osaka adalah atlet terakhir yang membawa api ke kadron Olimpiade saat Pembukaan Jumat malam lalu.
Wanita lainnya mengatakan "Ada orang yang memiliki perasaan berbeda tentang pro dan kontra, tetapi sejak diadakan, saya berharap ini akan menjadi turnamen yang dapat dipahami oleh orang-orang dari negara lain."
Di sisi lain, Panitia Penyelenggara Olimpiade telah menyerukan untuk menahan diri dari melihat obor berdiri di tempat, mengatakan bahwa perlu untuk mencegah kerumunan.
Di sekitar stand obor ada suara ajakan pakai masker dan jaga jarak dengan orang lain, dan staf relawan mengimbau perhatian pengunjung dengan corona dan tanda-tanda dengan tindakan terhadap serangan panas.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.