4 Minggu Cabut Sistem Pembatasan, Islandia Kembali Lockdown
Empat minggu setelah mencabut semua kebijakan 'anti virus corona (Covid-19)', Islandia saat ini terpaksa kembali menerapkan sistem penguncian (lockdo
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, REYKJAVIK - Empat minggu setelah mencabut semua kebijakan 'anti virus corona (Covid-19)', Islandia saat ini terpaksa kembali menerapkan sistem penguncian (lockdown) sebagian.
Penyebabnya adalah terjadi lonjakan kasus infeksi baru yang terkonfirmasi setiap harinya.
Jumlah itu sangat signifikan di negara yang hanya dihuni 360.000 penduduk itu.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (26/7/2021), Islandia telah menyaksikan peningkatan penyebaran infeksi, pihak berwenang pun khawatir varian B.1.617.2 (Delta) yang diketahui lebih cepat menular, telah masuk ke negara itu.
Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih massive, mulai hari Minggu kemarin, bar dan klub malam harus menghentikan jam operasional malamnya.
Masker pun wajib digunakan di dalam ruangan, acara hanya boleh diadakan maksimal 200 orang, begitu pula aturan untuk menjaga jarak satu meter kembali diterapkan.
Fasilitas kolam renang untuk publik akan tetap dibuka, namun penggunaannya tidak akan diizinkan melebihi kapasitas 75 persen.
Baca juga: Kebijakan Baru Islandia, Turis yang Pernah Terpapar Covid-19 Tak Perlu Menjalani Karantina
Sistem pembatasan ini didasarkan pada rekomendasi dari Kepala Epidemiologi Islandia, Thórólfur Gudnason yang menekankan bahwa jumlah kasus Covid-19 di negara itu meningkat secara eksponensial, meskipun tingkat vaksinasinya tergolong tinggi.
Ia juga menekankan bahwa gelombang baru Covid-19 kembali melanda Islandia, sebagian besar dialami mereka yang telah divaksinasi.
Hingga saat ini, sekitar 90 persen dari semua penduduk di atas usia 16 tahun di negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.