Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Kontrak di Malaysia Mogok Kerja, Tuntut Gaji, Hak dan Peluang yang Sama dengan Dokter Tetap

Ratusan dokter kontrak di Malaysia menuntut perlakuan yang lebih adil atas 20 ribu dokter yang bekerja tanpa posisi tetap

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Dokter Kontrak di Malaysia Mogok Kerja, Tuntut Gaji, Hak dan Peluang yang Sama dengan Dokter Tetap
ARIF KARTONO / AFP
Dokter kontrak memegang plakat selama pemogokan di luar Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor pada 26 Juli 2021. Ratusan dokter kontrak di Malaysia menuntut perlakuan yang lebih adil atas 20 ribu dokter yang bekerja tanpa posisi tetap 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan dokter kontrak di rumah sakit pemerintah Malaysia melakukan aksi mogok kerja Senin (26/7/2021).

Mereka menuntut perlakuan yang lebih adil atas lebih dari 20.000 dokter yang bekerja tanpa posisi tetap, meski mereka memainkan peran kunci dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Dilansir Independent, sejak tahun 2016, lulusan baru sekolah kedokteran yang berpraktik di bawah pengawasan di rumah sakit hanya diberikan kontrak sementara, bukan dipekerjakan secara permanen.

Dokter kontrak ini menghadapi jalur karier yang tidak pasti.

Mereka juga berpenghasilan lebih rendah dari dokter permanen dan menerima sedikit manfaat.

Baca juga: Pidato PM Malaysia di Parlemen: Jangan Bertengkar dan Cari Kesalahan, Mari Bersatu Hadapi Covid-19

Baca juga: Malaysia Tak Akan Perpanjang Keadaan Darurat Setelah 1 Agustus, Parlemen Bersidang Tanpa Debat

Berpakaian hitam dan mengenakan masker, para dokter kontrak itu memprotes secara diam di rumah sakit nasional, menurut liputan langsung di media sosial.

Beberapa membawa plakat yang mengatakan "Kami menginginkan keamanan karir" dan "Gaji yang sama, hak yang sama, peluang yang sama."

Seorang dokter kontrak memegang plakat selama pemogokan di luar Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor pada 26 Juli 2021, ketika dokter junior melakukan pemogokan di beberapa rumah sakit yang memprotes kondisi yang buruk, bahkan ketika Malaysia menghadapi wabah virus corona yang memburuk.
Seorang dokter kontrak memegang plakat selama pemogokan di luar Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor pada 26 Juli 2021, ketika dokter junior melakukan pemogokan di beberapa rumah sakit yang memprotes kondisi yang buruk, bahkan ketika Malaysia menghadapi wabah virus corona yang memburuk. (ARIF KARTONO / AFP)
BERITA TERKAIT

"Kami ingin mendesak semua warga Malaysia untuk bergabung dengan kami untuk memohon kepada pemerintah agar memperlakukan kami secara adil sebagai dokter tetap," kata seorang dokter yang hanya menyebut namanya sebagai Mohamad.

"Kami ingin persamaan hak untuk dapat melanjutkan pendidikan kami dan diangkat sebagai staf tetap."

Ia adalah satu di antara puluhan yang bergabung dalam aksi mogok di Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Di Rumah Sakit Shah Alam di negara bagian Selangor tengah, dokter lain yang menyebut dirinya sebagai Umar mengatakan berbagai upaya untuk bernegosiasi dengan kementerian kesehatan tidak berhasil.

Dia mengatakan telah menjadi dokter kontrak sejak 2016 dan tidak melihat masa depan yang jelas tanpa pekerjaan tetap.

Baca juga: Ditutup Akibat Lockdown, Bar di Malaysia Berubah Jadi Bank Makanan, Beri Paket Bantuan kepada Warga

Baca juga: Indonesia-Malaysia Sepakat Perbaharui Kerja Sama Sistem Penempatan Pekerja Migran

Dokter kontrak memegang plakat selama pemogokan di luar Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor pada 26 Juli 2021, ketika dokter junior melakukan pemogokan di beberapa rumah sakit yang memprotes kondisi yang buruk, bahkan ketika Malaysia menghadapi wabah virus corona yang memburuk.
Dokter kontrak memegang plakat selama pemogokan di luar Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor pada 26 Juli 2021, ketika dokter junior melakukan pemogokan di beberapa rumah sakit yang memprotes kondisi yang buruk, bahkan ketika Malaysia menghadapi wabah virus corona yang memburuk. (ARIF KARTONO / AFP)

Pemogokan ini terjadi ketika infeksi COVID-19 baru yang dikonfirmasi melonjak ke rekor tertinggi lebih dari 17.000 pada hari Minggu (25/7/2021), mendorong jumlah kasus yang dilaporkan di negara itu di atas 1 juta.

Jumlah itu melonjak delapan kali lipat dari tahun lalu dan naik 77% sejak lockdown nasional dimulai 1 Juni.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas