Pemerintah Jepang akan Ungkap Perusahaan yang Membuang-buang Vaksin Covid-19
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan meminta laporan kapan vaksin dibuang karena vaksinasi di tempat kerja.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Jepang akan mengumumkan nama-nama perusahaan dan perguruan tinggi yang membuang-buang vaksin Covid-19.
"Untuk mengurangi pembuangan vaksin corona, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan telah memutuskan untuk mempublikasikan di situs webnya perusahaan yang membuang vaksin dalam botol untuk vaksinasi kerja," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (27/7/2021).
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, perusahaan dan universitas yang membuang vaksin dalam botol tanpa digunakan karena alasan seperti pembatalan atau kedaluwarsa vaksin harus dipublikasikan.
Di situs web Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, nama-nama perusahaan dan universitas, serta rincian pembuangan dan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya akan diumumkan.
Baca juga: Panitia Olimpiade Jepang Umumkan Atlet Belanda dan Jerman Terpapar Covid-19
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan meminta laporan kapan vaksin dibuang karena vaksinasi di tempat kerja.
Demikian pula kalau ada masalah dengan freezer selama ini juga harus diumumkan.
"Kami ingin mengurangi jumlah pemborosan dengan mengungkapkan nama perusahaan dan segalanya secara terbuka sehingga bisa diketahui masyarakat pula," tambahnya.
Pada tanggal 18 Juli jumlah vaksinasi di tempat kerja telah mencapai lebih dari 4,65 juta orang.
Dengan cara demikian diharapkan tak akan ada vaksin yang dikomersialisasikan oleh pihak perusahaan. Sebab vaksinasi diberikan gratis dari pemerintah Jepang.
Kasus ini bermula dari adanya kabar terkait perusahaan yang mengambil banyak vaksin (gratis dari pemerintah) untuk karyawannya, tetapi ternyata juga menawarkan penjualan vaksin tersebut kepada masyarakat.
"Hal-hal seperti itulah ingin kita antisipasi segera," kata dia.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.